[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS ) telah menyelesaikan daftar pengadaan barang dan jasa 2021, yang memuat 1.481 paket tender senilai USD6,1 miliar atau setara Rp87,6 triliun (asumsi kurs Rp14.600 per USD).
Pengadaan barang dan jasa akan memegang peranan penting untuk mencapai target agresif yang telah ditetapkan tahun ini sebagai pondasi untuk mewujudkan target jangka panjang 2030, yakni produksi minyak sebesar satu juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (bcfd).
Sekretaris SKK Migas sekaligus sebagai Plt Deputi Pengendalian Pengadaan Murdo Gantoro menyampaikan dalam kondisi tantangan masa pandemi covid-19, diperlukan berbagai pembenahan dan terobosan baru dalam pengelolaan pengadaan barang dan jasa hulu migas.
“Selesainya procurement list adalah salah satu upaya untuk memastikan tidak ada keterlambatan pekerjaan Kontraktor KKS karena ada kendala pengadaan di tengah situasi yang masih ada pembatasan kerja dalam rangka protokol kesehatan covid-19,” kata Murdo dalam keterangan resmi, Minggu, 17 Januari 2021.
Dari jumlah pengadaan tersebut, sebanyak 86,98 persen akan diselesaikan di Juli 2021. Adapun pengadaan secara bulanan, paling besar dilaksanakan di Januari 2021 sebesar 22,91 persen dari keseluruhan paket pengadaan. Keberhasilan pengadaan barang dan jasa di awal tahun akan memberikan jaminan operasional hulu migas maupun proyek-proyek yang sedang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik.
“Ditengah upaya mempercepat pengadaan barang dan jasa, serta peningkatan kualitas dan efisiensi, Pemerintah telah menetapkan target tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal 57 persen, termasuk memberikan kesempatan kepada UMKM agar terlibat menjadi pemasok barang dan jasa hulu migas. Ini adalah salah satu wujud nyata kontribusi hulu migas dalam mendukung pembangunan nasional dan peningkatan kapabilitas industri dalam negeri, termasuk UMKM,” tutur Murdo.
Daftar pengadaan yang disusun melibatkan 46 KKKS dan telah diselesaikan di Desember 2020. Dari keseluruhan KKKS, pengadaan terbesar akan dilakukan oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan nilai barang dan jasa yang ditenderkan mencapai USD1,484 miliar, kemudian Pertamina EP sebesar USD1,458 miliar.
Kepala Divisi Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan daftar yang disusun sudah sejalan dengan strategi dan program SKK Migas agar tahun 2021 tidak ada penurunan produksi. Apalagi target lifting minyak ditetapkan sama dengan 2020, yakni sebesar 705 ribu barel per hari (bph).
“Salah satu fokus pengadaan barang dan jasa tahun ini adalah melakukan persiapan pengadaan melalui berbagai terobosan pengadaan yang masif dan agresif untuk menyiapkan barang dan jasa yang diperlukan untuk melakukan pengeboran 616 sumur,” ujar Erwin.
Terkait upaya meningkatkan kemampuan industri lokal, lanjut Erwin, SKK Migas berusaha semaksimal mungkin untuk mencari cara terbaik dalam menjembatani antara kegiatan operasi dan pemenuhan TKDN. Salah satunya dengan secara rutin menggelar kegiatan vendor day. Melalui kegiatan itu dapat terjadi interaksi dan diskusi antara SKK Migas, KKKS, penyedia jasa, maupun calon penyedia jasa.
“SKK Migas dan Kontraktor KKS juga memiliki komitmen untuk meningkatkan kemampuan vendor di daerah, agar kesempatan menjadi mitra di industri hulu migas dapat dirasakan oleh pengusaha daerah dan menggerakkan industri di daerah penghasil migas,” pungkas Erwin.(msn)
Discussion about this post