[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Mendengarkan Warren Buffett dalam sebuah wawancara khusus bersama CNBC membuat saya terpancing untuk meninjau ulang metode investasi Buffett yang telah terbukti berhasil dan mengantarkannya menjadi seorang milliarder terkenal. Kemudian saya menghubungkannya dengan apa yang dulu dan sekarang saya terapkan. Strategi investasi Buffett adalah berbasis analisa fundamental. Kejeniusannya adalah dalam menganalisis nilai intrinsik sebuah perusahaan dan menemukan saham dengan prospek bisnis yang menjanjikan untuk investasi jangka panjang.
Berikut ini adalah enam aturan utama dalam berinvestasi saham yang saya pelajari dari the Oracle of Omaha.
Buffett Says to Start at Young Age
Ini sangat masuk akal: banyak yang harus dipelajari dan usia muda menawarkan energi dan dorongan untuk melakukan pembelajaran itu.
Investing is a Long Game
Jangan berpikir kamu bisa menari-nari dengan masuk dan keluar pasar dengan melakukan daily trading, karena kebanyakan orang akan gagal jika melakukan hal tersebut. Tetapi yang dapat kamu lakukan adalah menentukan bahwa ada sejumlah bisnis yang solid di pasar saham, jika kamu berinvestasi di perusahaan tersebut dan kamu membelinya dari waktu ke waktu, pada dasarnya kamu tidak akan rugi.
“Investasi adalah permainan yang panjang, saya katakan bahwa dalam 10 atau 20 atau 30 tahun, saya pikir saham akan jauh lebih tinggi dari pada sekarang.” kata Warren Buffett.
Buffett Implores to “Not Lose Money”
Yups! yang dia maksud adalah: Terkadang kita kehilangan uang di pasar karena berbagai faktor. Tidak apa-apa, semua investor pasti pernah mengalaminya, ini tak terhindarkan dan bagian dari investasi. Kuncinya di sini adalah tidak kehilangan terlalu banyak. Jangan biarkan satu granat (pasar yang buruk) menghilangkan seluruh uang kamu.
Buffett Teaches Us to Diversify Our Portfolio
Untuk menjaga tingkat risiko kamu, beli saham di berbagai jenis sektor bisnis, cari yang terbaik diantaranya dan lakukan pembelian secara konsisten sepanjang waktu (Dollar Cost Averaging).
“Sebenarnya, hal terbaik dari saham adalah membelinya secara konsisten dari waktu ke waktu,” kata Buffett pada “Squawk Box” pada Februari 2017.
Buffett Teaches Us Not to Try to Time The Markets
In the stock market, timing is nothing, but time is everything.
Dari pada mengkhawatirkan kapan waktu yang tepat buat beli saham, lebih baik berpikir tentang berapa lama kamu berencana untuk menyimpan uang kamu di pasar saham. Investasi yang berbeda menawarkan tingkat risiko dan pengembalian yang berbeda.
Buffett Says “There’s No Room to be Emotional”
Beberapa orang tidak boleh memiliki saham sama sekali karena terlalu emosional dengan fluktuasi pergerakan harga saham. Jika kamu akan melakukan hal-hal yang ceroboh karena saham kamu turun, kamu tidak boleh memiliki saham sama sekali.
Discussion about this post