Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Nasional

BPJS Kesehatan Perlu Pastikan Arus Kas Positif di Masa Depan

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2021-02-09
in Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id -BPJS perlu terus memastikan keberlangsungan arus kas yang positif di masa depan. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menyampaikan dengan berakhirnya masa kepengurusan BPJS 2016-2020 maka perlu strategi untuk memastikan keberlanjutan kinerja yang positif.

“Kita harus bisa menakar apa surplus ini permanen atau hanya sementara,” katanya dalam Public Expose BPJS Kesehatan, yang dilakukan secara virtual.

Tulus mengatakan selama ini masyarakat mendengar bahwa BPJS Kesehatan selalu defisit sejak dilahirkan hingga 2019. Sehingga capaian surplus pada 2020 sebesar Rp 18,7 triliun menjadi harapan baru pada pengelolaan yang lebih baik.

Tulus menjabarkan, angka defisit pada 2018 sebesar Rp 9,1 triliun dan pada 2019 melonjak menjadi Rp 16 triliun. Semula, pada 2020 pun sempat diprediksi defisitnya hingga Rp 32 triliun.

Kendati laporan 2020 itu masih level unaudited, tetapi tergambar dengan gamblang posisi arus kas BPJS Kesehatan sampai Desember 2020 tercatat Rp 18,74 triliun. Tulus mengatakan indikator lainnya pun bernuansa positif.

Utang Jamkesmas tercatat hanya Rp 1,9 triliun, plus klaim dalam proses verifikasi juga sangat kecil, yaitu Rp 1,16 triliun. Bandingkan dengan fenomena 2019 saat arus kas posisinya minus Rp 15,5 triliun, dan utangnya mencapai Rp 17,07 triliun.

Klaim dalam proses verifikasi saat itu mencapai Rp 2,18 triliun. Tulus menambahkan, kendati arus kasnya surplus, namun posisi finansial secara keseluruhan belum bisa dinyatakan sehat.

“Sebab posisi aset bersihnya masih minus Rp 6,35 triliun, memang hal ini sudah mengalami perbaikan dari 2019 yang aset bersihnya minus sebesar Rp 10,7 triliun,” katanya.

Postur finansial BPJS Kesehatan tersebut masih sejalan dengan PP No. 84 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Aset Jamkesmas. Pasal 37 menyebut bahwa kesehatan keuangan aset dana Jamkesmas diukur berdasarkan aset bersih dana Jamkesmas.(msn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

China absen dari daftar investor LPI

Next Post

Pelajaran Penting Warren Buffett tentang Investasi Saham

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Pelajaran Penting Warren Buffett tentang Investasi Saham

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In