[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengambil langkah efisiensi untuk menekan biaya operasional perusahaan di tengah penurunan pendapatan tol akibat pandemi virus Corona alias COVID-19. Meski demikian, perseroan memastikan bahwa anggaran yang dipangkas adalah pos biaya overhead alias biaya umum dan administrasi.
“Kami tetap komit menjaga tingkat pelayanan yang sudah ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga program pelayanan kepada pengguna jalan tetap direalisasikan,” ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru dalam keterangan tertulis.
Heru mengatakan, beberapa contoh program layanan konstruksi yang masih berjalan antara lain pelebaran jalan di kilometer 48 sampai dengan kilometer 50 tol Jakarta-Cikampek Jalur A dan B. “Di samping itu juga pekerjaan scrapping filling, pekerjaan rekonstruksi rigid pavement, patching atau penambalan lubang, pembongkaran eks Gerbang Tol Cimanggis Utama, dan lainnya.”
Sejak merebaknya pandemi Corona, khususnya setelah adanya imbauan kerja dari rumah sejak 16 Maret 2020 lalu, Jasa Marga mencatat penurunan volume kendaraan yang melintas di ruas jalan tol Jasa Marga Group jika dibandingkan dengan lalu lintas harian rata-rata normal. Penurunan semakin meningkat setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar dilakukan.
Jasa Marga mencatat tren penurunan lalu lintas terjadi di gerbang tol utama yang berbatasan dengan wilayah Jabotabek, misalnya Gerbang Tol Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta Cikampek, GT Cikupa Exit Jalan Tol Jakarta-Merak dan GT Ciawi 2 Jalan Tol Jagorawi. Rinciannya, pada tujuh hari sejak imbauan WFH, terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar 12 persen, GT Cikupa Exit sebesar minus 14 persen dan GT Ciawi 2 sebesar minus 19 persen.
Berikutnya, 14 hari sejak imbauan WFH, terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar minus 15 persen, GT Cikupa Exit sebesar minus 19 persen dan GT Ciawi 2 sebesar minus 26 persen. Yang paling terkini, yaitu 28 hari sejak imbauan WFH dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar, terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar minus 27 persen, GT Cikupa Exit sebesar minus 26 persen dan GT Ciawi 2 sebesar minus 35 persen.
Tidak hanya di Jalan Tol Jasa Marga Group yang berbatasan dengan wilayah Jabotabek, perseroan juga mencatat adanya penurunan lalu lintas di ruas jalan tol jarak jauh antar kota. Contohnya di Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh perseroan, terjadi penurunan sekitar minus 34 persen dari LHR normal.
Sejalan dengan fungsi strategisnya dalam mendistribusikan orang dan barang, khususnya dalam rangka mendukung pergerakan logistik, Jasa Marga menyatakan akan terus mengoperasikan jalan tol yang dikelola di Indonesia. Namun, perseroan juga mengimbau pengguna jalan yang masih menggunakan jalan tol, khususnya di wilayah-wilayah yang diberlakukan PSBB, untuk menjalankan prinsip physical distancing. (msn)
Discussion about this post