Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Nasional

Pengusaha Ritel Mengeluh Tak Bisa Akses Pinjaman Murah di Bank

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2020-11-08
inNasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id -Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengeluhkan kondisi usaha yang saat ini sangat tertekan pandemi Covid-19. Di sisi lain, bantuan permodalan lewat fasilitas pinjaman murah di bank tak bisa dinikmati peritel.

“Kondisi kita sekarang ini sangat bleeding (berdarah), sangat tergopoh-gopoh,” ungkap Ketua Umum Aprindo Roy Mandey dalam acara Polemik Trijaya tentang Efek Resesi di Tengah Pandemi.

Pemerintah melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) menempatkan dana di bank pelat merah atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) senilai Rp 30 triliun, serta pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) senilai Rp 11,5 triliun.

Dana tersebut dimaksudkan untuk perbankan bisa menggelontorkan kredit modal kerja kepada para pelaku usaha. Adapun bunga yang diberikan pemerintah lebih rendah dari pinjaman pada umumnya, yakni sebesar 2,8 persen.

“PEN yang dialokasikan lewat 15 bank sampai hari ini, itu belum bisa diakses oleh para peritel,” kata dia.

Roy mengatakan, peritel saat ini sangat membutuhkan permodalan untuk bisa membuat bisnisnya tetap bergerak di tengah pandemi. Utamanya kebutuhan modal kerja ini dapat dipenuhi melalui pinjaman, mengingat finansial peritel sudah sangat tertekan.

Sayangnya, lanjut dia, stimulus pemerintah berupa pinjaman murah untuk modal kerja tersebut tidak bisa dinikmati peritel.

“Apa pinjaman itu untuk sektor hulu saja, hilir enggak kebagian? Karena kebanyak sekarang bunga pinjaman mahal 10-12 persen, belum ada bunga murah 2,8 persen seperti yang diberikan Satgas PEN,” ungkap dia.

Oleh sebab itu Roy meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan peritel dalam program pemulihan ekonomi. Lantaran, sudah banyak peritel yang tak mampu bertahan sehingga terpaksa gulung tikar.

“Sekarang yang tutup bukan hanya jejering ritel tapi juga titel lokal. Kalau yang lokal ini kebanyakan pelaku usaha daerah. Jadi kalau pelaku daerah sudah tutup, berarti ada kontraksi di daerah tersebut,” jelas Roy.(msn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Status Siaga Merapi, Pertamina Siapkan Jalur Alternatif Distribusi BBM dan LPG

Next Post

Erick Thohir Ingin Angkasa Pura Tiru Test Covid-19 ala Jepang

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Erick Thohir Ingin Angkasa Pura Tiru Test Covid-19 ala Jepang

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In