KeuanganNegara.id- Pemerintah tengah mengkaji penugasan baru untuk PT Pertamina (Persero). Penugasan dilakukan untuk mengakuisisi perusahaan minyak di luar negeri.
Rencana akusisi itu tersebut tercantum dalam Buku Nota Keuangan beserta APBN 2020. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan akuisisi dilakukan sebagai salah satu opsi untuk mengurangi defisit transaksi berjalan.
Namun, Rini meminta agar produksi minyak Pertamina yang diperoleh dari hasil akuisisi perusahaan minyak di luar negeri nantinya tidak dicatat sebagai impor.
“Yang kami harapkan, kalau kami mengambil minyak dari luar, yang itu punya kami, jangan dicatat sebagai impor tetapi benar-benar dicatat sebagai milik Pertamina sehingga devisa kita (Indonesia) tidak terkena,” ujar Rini di sela acara Pertamina Digital Expo 2019 di Jakarta, Kamis (29/8).
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menambahkan perusahaan lebih berminat untuk mengakuisisi blok migas dari pada perusahaan minyak di luar negeri. Blok migas di luar negeri yang diminati perusahaan adalah blok yang sudah berada pada tahap mendekati produksi maupun produksi.Pertamina, sambung Rini, saat ini sudah memiliki beberapa sumur minyak di luar negeri seperti di Aljazair dan Malaysia. Sumur-sumur minyak itu ke depan akan diperbanyak dan dioptimalkan.
“Mudah-mudahan Pertamina akan segera ke Nigeria dan beberapa negara Afrika. Semoga bisa dapat sumur-sumur baru,” tambah Rini.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan akuisisi ladang minyak di luar negeri dapat menambah potensi produksi minyak perusahaan. Hal ini bisa menjadi alternatif di saat produksi minyak dari ladang domestik yang sudah berada pada tahap penurunan alami (natural decline).
“Selain fokus ke dalam negeri kan kami produksinya tidak nambah, tapi kalau luar negeri kami ada tambahan,” jelasnya. “Kalau blok eksplorasi kami lebih suka di dalam negeri,” jelasnya.
Perusahaan bisa mengakuisisi blok migas di luar negeri melalui pengembangan bisnis Direktorat Hulu Pertamina maupun melalui anak usahanya PT Pertamina Internasional EP (PIEP) dan Maurel&Prom.
Perusahaan memilih untuk mengakuisisi blok karena perusahaan bisa mengambil kesempatan untuk melakukan optimalisasi produksi. Hal itu seperti yang dilakukan perusahaan di blok migas di Aljazair bersama Repsol.
Saat ini, sambung ia, perusahaan sedang mengincar beberapa blok migas di beberapa negara di Timur Tengah dan Afrika. (cnn)
Discussion about this post