[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-PT Pertamina EP menstabilisasi area operasi Central Processing Plant (CPP) Gas Gundih usai kebakaran di area Thermal Oxidizer (TOX). Tim Pertamina EP Cepu Field berhasil mengendalikan dan memadamkan api di fasilitas tersebut pada pukul 10.45, Kamis (9/4).
“Saat ini, operasi di CPP Gundih dan sumur gas sudah dilakukan shutdown(pemadaman) untuk proses stabilisasi. Seluruh pekerja di dalam area sudah dievakuasi, tidak ada korban jiwa atas kejadian ini,” ujar Asset 4 General Manager Pertamina EP Agus Amperianto, dalam keterangan resmi.
Ia melanjutkan tim masih terus menjaga fasilitas CPP Gundih untuk mengamankan lokasi hingga kondisi stabil.
“Kami harap masyarakat sekitar tidak panik, karena tim masih menangani kondisi sampai tuntas,” katanya.
Ia berharap fasilitas CPP Gundih bisa segera beroperasi normal. Sehingga, produksi gas sebesar 50 MMSCFD bisa kembali disalurkan ke konsumen, antara lain PT SPP, PLTGU Tambak Lorok Semarang, dan PGN Jargas Blora, dan Jargas Semarang.
Sebelumnya, Polda Jawa Tengah mengatakan fasilitas pengolahan gas di Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) CPP Gundih milik PT Pertamina (Persero) di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah terbakar. Kejadian itu terjadi pada pukul 09.30 WIB.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan mulanya salah satu karyawan mendengar suara letupan untuk sebanyak dua kali dari pembuangan atau thermal oxidizrr (TOX). Kemudian, ia mendapatkan informasi pada 09.40 bahwa ada gangguan di area thermal oxidizer di CPP Gundih.
Gangguan itu, kata Iskandar, menyebabkan timbul percikan api dari fasilitas di area thermal oxidizer. Ia menyatakan tim penanganan keadaan darurat PT Pertamina EP Cepu Field langsung melakukan stabilisasi fasilitas di CPP Gundih dan api di area thermal oxidizer.
Selain itu, seluruh pekerja di area CPP Gundih juga sudah dievakuasi. Iskandar menyatakan terdapat dua truk mobil pemadam kebakaran, ambulans, hingga petugas medis di lokasi tersebut.
“Truk pemadam kebakaran dua unit serta ambulans, dan tenaga medis kami standby di lokasi,” imbuhnya.
Sementara, tim penanganan keadaan darurat Pertamina EP juga terus memantau lokasi proyek pasca kebakaran yang terjadi. Hal itu dilakukan untuk mengamankan situasi sekitar.
“Kami mengharapkan masyarakat di sekitar lokasi tidak panik, karena tim masih menangani kondisi sampai tuntas,” jelas Iskandar.(cnn)
Discussion about this post