[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Kementerian Perindustrian blak-blakan bahwa impor baja bukan hanya dilakukan untuk kebutuhan mesin dan otomotif. Indonesia juga melakukan impor baja berupa rel kereta api.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto. Dia mengakui, meskipun Indonesia sudah bisa memproduksi kereta sendiri, ternyata untuk rel kereta masih impor. Indonesia masih seratus persen melakukan impor rel kereta.
“Kereta api relnya apa bisa kita buat? Saya tanya? Enggak ada (yang produksi di dalam negeri). Jadi terpaksa impor juga,” kata Harjanto di Menara Batavia.
Akibatnya, ada beberapa proyek luar negeri yang ditawarkan ke Indonesia gagal ditangkap karena ternyata industri kereta api di Tanah Air belum lengkap. Ia menyebut proyek tersebut berada di Madagaskar, Afrika Timur.
“Ada yang minta dibangunkan rel system di Madagaskar. Itu contoh ada proyek yang ditawarkan. Tapi begitu pengusaha nanya ke saya ada relnya? Enggak ada,” tukas dia.
Namun, lanjut Harjanto, beberapa komponen lainnya untuk penunjang kereta api sudah bisa diproduksi di dalam negeri. “Ada beberapa yang kita buat di dalam negeri kita lakukan,” ucap dia. (msn)
Discussion about this post