[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Pengelola bandara saat ini mengalami penyusutan penumpang sejak terjadi pandemi. Penyusutan penumpang ini berdampak pada kinerja bisnis.
Bahkan kedua pengelola bandara nasional seperti Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II mengalami kerugian masing-masing Rp 2,32 triliun dan Rp 2,4 triliun pada tahun 2020.
Mengalami beban operasional yang sangat besar ini membuat perusahaan melakukan sejumlah efisiensi. VP Corporate Secretary AP I, Handy Heryudhitiawan mengungkapkan, saat ini manajemen telah mengurangi sebagian operasional bandara.
“Downsizing terminal bandara. Karena jumlah pax (penumpang) turun, sehingga hanya sebagian area terminal yang dioperasikan,” katanya kepada Rabu (9/6).
Selain itu, kata Handy, jam kerja pegawai mulai dikurangi karena penurunan operasional. Ia juga menuturkan perusahaan sedang tak menambah pegawai.
“Zero negatif growth SDM, pensiun tidak diganti. Adjustment biaya nonesensial. Kunjungan bandara diganti virtual meeting, kendaraan dinas dikurangi, tidak ada fasilitas baju seragam dan sebagainya,” ucapnya.
Kendati demikian, strategi operasional tersebut telah menghemat Rp 2,9 triliun sepanjang tahun lalu. Sementara pada tahun ini perusahaan menargetkan penghematan hingga Rp 600 miliar.
“Namun demikian, kami masih terus mengevaluasi kondisi saat ini. Tekanan likuiditas cukup tinggi akibat COVID-19 ini. Pax bandara turun signifikan,” jelasnya.
Ia menegaskan, perusahaan belum memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Berdasarkan catatannya, saat ini perusahaan memberhentikan pegawai dengan catatan pegawai yang memang kontrak tidak diperpanjang, pegawai pensiun, pegawai mengundurkan diri, dan meninggal.
“Untuk program pemberhentian SDM masih dikaji dan merupakan upaya lanjutan manajemen bilamana program penghematan masih diperlukan untuk menjaga eksistensi bisnis usaha,” tutup Handy
Discussion about this post