[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Nilai tukar rupiah melemah ke Rp13.790 per dolar AS atau lebih rendah 0,22 persen pada perdagangan pasar spot, Senin (24/2) pagi. Akhir pekan lalu, mata uang Garuda di kisaran Rp13.760 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap Dolar AS. Terpantau, Won Korea melemah 0,62 persen, ringgit Malaysia 0,60 persen, Baht Thailand 0,48 persen, dan Dolar Singapura 0,25 persen.
Lira Turki juga turut melemah sebesar 0,25 persen, Dolar Taiwan 0,18 persen, Peso Filipina 0,16 persen, Dolar Hong Kong 0,09 persen. Penguatan hanya terjadi pada Yen Jepang sebesar 0,01 persen.
Di negara maju, mayoritas nilai tukar juga melemah terhadap Dolar AS. Dolar Australia dan Dolar Kanada sama-sama melemah dengan nilai 0,23 persen. Euro dan poundsterling Inggris sama-sama melemah dengan nilai 0,14 persen dan 0,10 persen terhadap Dolar AS.
Diketahui, Pemerintah Korea Selatan mengimbau lebih dari 9.000 jemaat Gereja Shincheonji, kota Daegu, Korea Selatan untuk mengisolasikan diri, lantaran terbukti berkaitan dengan 169 kasus dari 346 kasus positif virus corona di Korsel pada Sabtu (22/2) pagi.Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah pada awal pekan disebabkan oleh sentimen negatif bertambahnya kasus wabah virus corona.
Menurut Ariston, para pelaku pasar merasa khawatir akibat kabar berkembang pesatnya wabah virus corona di Korea Selatan.
“Berkembangnya jumlah kasus virus corona di Korea Selatan pada akhir pekan menambah kekhawatiran pasar,” katanya.
Selain itu, terdapat tambahan 87 kasus virus corona pada Sabtu (22/2) sore. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC/ South Korean Centers for Disease Control and Prevention) Korea Selatan menyatakan di antara 87 kasus baru itu, di antaranya 62 kasus berkaitan dengan Kelompok Agama Shincheonji.
Lebih lanjut Ariston berpendapat rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.720 hingga Rp13.820 per dolar AS pada hari ini.(cnn)
Discussion about this post