Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Nasional

Sri Mulyani Cerita Calo Anggaran dan Uang Sogokan Sempat Lumrah di Kemenkeu

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2020-10-26
inNasional
Reading Time: 3 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id -Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan reformasi yang masif dilakukan di Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam mengelola keuangan negara.

Menurut dia, titik reformasi itu dimulai sejak adanya aturan mengenai keuangan negara dan perbendaharaan negara.

Beleid tersebut yakni Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Sri Mulyani menjelaskan, DJPb yang baru dibentuk saat itu memiliki reputasi yang tidak baik. Ia memahami situasi tersebut karena sebagai menteri keuangan di 2005, era Presiden SBY.

“Saya sangat ingat betul, sebab saya menjadi Menkeu sejak tahun 2005 dan waktu itu masa awal dari Kemenkeu laksanakan UU 17 dan UU 1 UU keuangan negara dan perbendaharaan,” kata Sri Mulyani dalam webinar Treasury Indonesia, Senin (26/10).

Bahkan menurut dia, calo anggaran dan uang suap menjadi hal yang lumrah untuk mengurus pencairan negara. Hal ini karena sistem di DJPb Kemenkeu yang belum baik.

“Kalau saya lihat di semua kantor-kantor perbendaharaan waktu itu banyak sekali orang antre bawa map dan muncul calo-calo untuk bisa mencairkan anggaran, sehingga reputasi kalau mau pergi dan urus pencairan anggaran, Anda perlu membawa map yang isinya sebenarnya uang sogokan,” jelasnya.

Namun tak lama hal itu berlangsung, Sri Mulyani dan seluruh jajaran di Kemenkeu melakukan reformasi dengan membentuk front office, middle office, dan back office di setiap kantor DJPb.

Sehingga seluruh kegiatan dilaksanakan secara transparan dan masing-masing melaksanakan tugas sesuai tupoksinya.

“Front office dilakukan untuk memberikan pelayanan yang transparan, sehingga tidak dipertemukan dengan middle dan back office,” kata dia.

“Itu cara pertama untuk mulai membersihkan adanya calo calo anggaran waktu itu. Jadi kantor-kantor pelayanan perbendaharaan relatif baik,” lanjutnya.

Reformasi selanjutnya yang dilakukan otoritas fiskal ini adalah otomatisasi pada kas negara. Uang negara yang masuk ke kas negara dilakukan melalui bank persepsi atau bank yang ditunjuk oleh pemerintah.

“Sehingga tidak lagi ada interaksi dengan teman-temen di Kemenkeu,” tuturnya.

Kemudian Kemenkeu membentuk treasury single account, di mana seluruh account dari keuangan negara yang dipegang seluruh kementerian atau lembaga harus seizin Menkeu,

Selanjutnya dibentuk akun khusus untuk bendahara negara atau disebut treasury single account. Melalui akun inilah, bendahara di seluruh kementerian dan lembaga negara bisa meminta pencairan anggaran dari DJPb Kemenkeu.

“Sebab dulu banyak kementerian lembaga itu bisa buka account sendiri, uang negara ditaruh di situ. Sering sekali tidak bisa dibedakan ini uang dari institusi atau dari keuangan pribadi dari bendahara negara di uang tersebut,” jelas Sri Mulyani.

Dengan adanya treasury single account, maka terjadi disiplin dan penertiban keseluruhan pengelolaan keuangan negara. Selain itu, untuk juga bisa menjaga cash atau likuiditas negara, maka Kemenkeu membuat treasury billing room.

“Kemudian dibentuk treasury billing room ini adalah untuk memastikan cash pemerintah terjaga cukup likuid untuk menjaga seluruh transaksi transaksi keuangan,” kata dia.

Dengan adanya berbagai perubahan tadi, Sri Mulyani berharap ke depan DJPb akan semakin baik dalam mengelola keuangan negara.

“Dengan berbagai macam modernisasi dan reformasi ini, kita melihat fungsi perbendaharaan di Indonesia semakin lama semakin baik,” ujarnya.(msn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Pemerintah Lelang 5 Seri Sukuk dengan Target Rp 10 T, Ini Daftar Kuponnya

Next Post

KKP Gelontorkan Kredit Rp 19,81 Miliar untuk Pemanfaatkan Lahan “Idle”

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

KKP Gelontorkan Kredit Rp 19,81 Miliar untuk Pemanfaatkan Lahan "Idle"

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In