[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah merasa dipermalukan saat menjabat direktur pelaksana Bank Dunia. Ia ditanya perihal posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan angka stunting tertinggi kelima di dunia.
Pertanyaan tersebut dilontarkan langsung oleh Mantan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim . “Waktu saya di Bank Dunia, saya dipermalukan dengan stunting itu. Presiden Bank Dunia waktu itu, itu dokter, dia bilang your country is top rank of stunting,” kata Ani sapaannya di Soehana Hall, Energy Building, SCBD, Jakarta.
Ani mengaku baru mengetahui persoalan stunting tersebut ketika bekerja di Bank Dunia. Usai mendapat ‘sentilan’ itu, Ia kemudian melapor ke Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Semenjak itu Pak JK aware sama stunting. Dan lihat dalam debat presidential election banyak ngomongin stunting, itu big achievement. Maka sejak itu persoalannya bukan hanya di satu kementerian dan satu daerah tetapi semuanya,” jelas dia.
Meski demikian, pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga tengah berupaya mengatasi masalah stunting. Bahkan Presiden Joko Widodo menargetkan sebanyak 100 daerah di seratus kabupaten agar bebas stunting pada tahun ini.
“Uang kita arahkan ke situ. Bersama Bappenas, make sure kita hentikan dulu perosalan stunting. Kita melakukan keroyokan istilahnya, seluruh kementerian bersama-sama melakukan (penanganan stunting) itu,” ungkapnya.
Angka stunting pada 2019 turun menjadi 27,67 persen. Penurunan tersebut berdasarkan Prevalensi Data Stunting Tahun 2019 dari hasil riset studi status gizi balita di Indonesia.(msn)
Discussion about this post