Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Nasional

Sriwijaya Air Pilih ‘Cerai’ dengan Garuda Indonesia

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2019-11-09
in Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id-Kisruh Sriwijaya Air Group dan Garuda Indonesia Group mencapai puncaknya. Pemegang saham Sriwijaya memutuskan untuk menghentikan kerja sama manajemen (KSM) dengan Garuda Indonesia.

Perceraian kerja sama tersebut diputuskan dalam rapat yang digelar pada Jum’at (8/11).  Kuasa hukum sekaligus pemegang saham Sriwijaya Yusril Ihza Mahendra mengatakan pihaknya semula akan menyelesaikan rancangan (draf) perpanjangan perjanjian kerja sama dengan Garuda Indonesia.

Namun, terjadi deadlock (tidak tercapai kesepakatan) dalam penyusunan jajaran direksi Sriwijaya. Karena itulah, maka pemegang saham Sriwijaya Air memutuskan untuk bercerai dengan Garuda Indonesia.

“Nota pemberitahuan pengakhiran kerja sama itu dikirimkan ke Garuda, Citilink dan GMF hari ini. Sriwijaya juga memberitahukan secara resmi Menteri Perhubungan bahwa manajemen Sriwijaya kini diambil alih dan dijalankan sendiri oleh Sriwijaya,” katanya.

“Sriwijaya menolak perubahan sistem pembayaran yang tidak fair ini dan menganggap Garuda Indonesia sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya,” ucapnya.Setelah keputusan tersebut diambil, pemegang saham Sriwijaya memutuskan mengangkat jajaran direksi baru yang seluruhnya berasal dari internal perusahaan. Sejalan dengan itu, Sriwijaya juga mengembalikan semua staf yang sebelumnya ditempatkan dan diperbantukan kepada Garuda Indonesia.

Sriwijaya juga akan mengundang Garuda Indonesia untuk duduk satu meja membahas pemutusan kerja sama yang sudah berlangsung selama setahun itu.

“Kami meminta agar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan auditor independen melakukan audit terhadap Sriwijaya selama manajemen yang direksinya mayoritas berasal dari Garuda Indonesia Group untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguh selama di-manage oleh Garuda Indonesia Group,” imbuhnya.

Atas keputusan perceraian tersebut, CNNIndonesia.com sudah berupaya untuk meminta taggapan dari pihak Garuda Indonesia melalui VP Corporate Secretary Garuda M. Ikhsan Rosan. Tapi sampai berita diturunkan, Garuda belum memberikan tanggapannya.

Sriwijaya Malah Merugi

Yusril mengungkapkan Sriwijaya justru merugi dalam kerja sama dengan Garuda Indonesia. Alasannya, terlalu banyak konflik kepentingan antara anak perusahaan Garuda Indonesia dengan Sriwijaya lewat kerja sama itu.

Alih-alih memperbaiki kondisi keuangan Sriwijaya, ia mengklaim performa Sriwijaya justru tidak bertambah baik di bawah manajemen yang diambil alih oleh Garuda Indonesia melalui PT Citilink Indonesia.

“Perusahaan malah dikelola tidak efisien dan terjadi pemborosan yang tidak perlu,” ujarnya.

Puncaknya, Garuda Indonesia memberikan instruksi mendadak kepada semua anak perusahaannya, yakni PT GMF Aero Asia, PT Gapura Angkasa dan Aerowisata untuk memberikan pelayanan kepada Sriwijaya, dengan syarat pembayaran tunai di muka pada Kamis (8/11). Jika tidak, maka mereka dilarang memberikan pelayanan dan perawatan kepada Sriwijaya.

Akibat instruksi mendadak itu, terjadi kekacauan pada sebagian besar penerbangan Sriwijaya pada hari yang sama lantaran pelayanan oleh anak-anak perusahaan Garuda Indonesia berhenti. Sriwijaya, lanjutnya, berusaha untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Indonesia Group. Meliputi layanan perawatan pesawat, line maintenance, groundhandling dan catering.

Tak hanya itu, seluruh peralatan perawatan dan suku cadang pesawat milik Sriwijaya yang selama ini digudangkan oleh Garuda Indonesia, telah diserahkan kembali kepada Sriwijaya. Ini pun setelah didesak berkali-kali bahkan diancam akan dilaporkan ke polisi. Dengan demikian, seluruh rute penerbangan Sriwijaya kembali normal pada Jumat (8/11).

“Sebelumnya, pekerjaan itu memang ditangani oleh Sriwijaya sendiri. Namun setelah kerjasama dengan Garuda Indonesia, semua pelayanan itu diambil alih oleh anak perusahaan Garuda dengan biaya yang jauh lebih mahal,” katanya. (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Modal Asing Rp266 T Banjiri RI Sampai 7 November

Next Post

Bank BJB Bakal Bentuk Perusahaan Efek Daerah pada 2020

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Bank BJB Bakal Bentuk Perusahaan Efek Daerah pada 2020

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In