[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Perum Bulog mencatat cadangan beras pemerintah hingga Mei 2020 sebanyak 1,3 juta ton. Sementara sekitar 100 ribu ton merupakan beras komersial.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan stok beras tersebut telah tersebar di seluruh gudang Bulog.
“Awal Mei stok beras situasi Bulog 1,4 juta ton tersebar ke seluruh Indonesia. Meskipun 7 provinsi defisit, selama 3 hari kami selesaikan,” urainya melalui diskusi virtual, Senin (18/5).
Tri merinci, untuk serapan beras per hari ini mencapai 15.000 ton. Sementara untuk beras yang dikeluarkan dari Gudang untuk kebutuhan operasi pasar sekitar 5.000-6.000 ton.
Serapan beras paling tinggi berada di kawasan Sulawesi Selatan, yang mencapai rata-rata 5.000 ton per hari. Lalu beberapa daerah serapan lainnya seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Pulau Jawa.
“Untuk Jawa, bagian selatan mulai panen lagi. Sementara untuk bagian utara langsung tanam. Cilacap panen, Sukabumi Selatan panen,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan menjamin stok kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat cukup selama Ramadhan dan Lebaran 2020. Khusus stok beras nasional, dari laporan Perum Bulog dan Kementerian Pertanian tersedia 3,3 juta ton.
Stok tersebut rinciannya yang dimiliki Perum Bulog sebanyak 1,39 juta ton, stok di penggilingan 1,2 juta ton, stok di pedagang 728 ribu ton, stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) 30.620 ton, dan stok di Lumbung Pangan Masyarakat binaan BKP 2.939 ton.
“Pemerintah akan bekerja keras menjaga stok beras tercukupi dengan harga stabil agar masyarakat tidak khawatir dan dapat menjalankan ibadah puasa dengan khidmat,” kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Suhanto dalam keterangan tertulis. (msn)
Discussion about this post