[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Tim dari Badan Tenaga Nukli Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) telah melokalisir sebuah kawasan tanah kosong di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan. Kawasan dekat sebuah lapangan voli itu terukur memberi paparan radioaktif tinggi.
Temuan paparan berbahaya itu didapat setelah Bapeten melakukan uji fungsi unit pemantau radioaktivitas pada 30-31 Januari lalu. Target area yang diukur meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, wilayah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong.
“Bapeten memang secara rutin melakukan uji fungsi unit pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS–MONA), dengan melakukan pemantauan radioaktivitas lingkungan di area Jabodetabek,” kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan.
Secara umum, Indra menjelaskan, nilai paparan radiasi lingkungan pada daerah pemantauan menunjukkan nilai normal (paparan latar). Namun saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J.
Tim uji fungsi melakukan pengecekan ulang dan penyisiran di sekitar daerah tersebut dan ditemukan nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal. Terkejut dengan hasil itu, Bapeten mengajak Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mengambil sampel tanah di sekitar lokasi untuk dilakukan analisa lebih lanjut di laboratorium milik Batan.
Mereka melakukan itu setelah sebelumnya memasang garis pembatas di lokasi dengan laju paparan yang tinggi, dengan disaksikan oleh ketua RT setempat. Hasil laboratorium pun didapat dan kesimpulan tak berubah, dan malah menegaskan hasil pengukuran mobile RDMS-MONA.
Tim gabungan Bapeten dan Batan lalu melakukan upaya pencarian sumber yang diduga menjadi penyebab kenaikan laju paparan di atas. Kegiatan pencarian telah dilaksanakan pada 7-8 Februari 2020 yang menemukan beberapa serpihan sumber radioaktif. Setelah serpihan dievakuasi dan dilakukan pemetaan ulang, ditemukan bahwa laju paparan mengalami penurunan namun masih di atas nilai normal.
“Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kontaminasi yang sifatnya menyebar di area tersebut, dan perlu dilakukan kegiatan dekontaminasi dengan cara pengambilan atau pengerukan tanah dan pemotongan pohon atau pengambilan vegetasi yang terkontaminasi,” kata Indra menuturkan.
Tim tak ketinggalan mengambil sampel air sumur serta pemeriksaan Whole Body Counting (WBC) terhadap beberapa warga di sekitar lokasi. Seluruh sampel dan serpihan sumber radioakif dikirim ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif milik Batan yang ada di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) yang masih berlokasi di sekitar kawasan yang sama.
Berdasarkan pengukuran setelah pelaksanaan kegiatan dekontaminasi, laju paparan radioaktif pada batas trotoar jalan Perumahan Batan Indah blok H, I, J dan lapangan voli blok J terukur pada batas normal. Tapi tidak untuk kawasan tanah kosong dekat lapangan voli yang tetap di atas nilai normal. “Sehingga proses dekontaminasi masih perlu dilanjutkan sehingga diperoleh nilai laju paparan kembali normal,” kata Indra.(msn)
Discussion about this post