[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-PT Pertamina EP mengebor enam sumur yang masuk dalam rencana kerja 2020 sejak akhir 2019. Hal itu dilakukan agar mendapatkan capaian produksi lebih cepat.
Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengungkap kegiatan pemboran telah dilakukan di beberapa lapangan yakni Rantau Field, Sangasanga Field, Bunyu Field dan Subang Field.
“Kami juga ada kegiatan tajak sumur waterflood project di Desa Jirak dan tajak sumur eksplorasi Kusuma Arum (KUM)-001, keduanya di Sumatra Selatan,” ujar Nanang, seperti dikutip dari Antara, Senin (6/1).
Pada tahun ini, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) itu memproyeksikan produksi minyak sebesar 85.000 barel per hari (BOPD) dan gas 932 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Dalam dua tahun terakhir, produksi minyak Pertamina EP terus naik. Pada 2019 tercatat 82.361 BOPD dan 2018 sebesar 79.445 BOPD. Untuk produksi gas, sesuai rencana kerja perusahaan, dari 1.017 MMSCFD pada 2018 menjadi 959,24 MMSCFD.
Dari sisi finansial, Pertamina EP membidik pendapatan sebesar US$3,1 miliar atau Rp44,64 triliun dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp14.400, dengan target laba bersih US$680 juta.
Dalam wilayah Pertamina EP Asset 1, Jambi Field melakukan peningkatan produksi dengan pemboran sumur minyak SGC-27 di Desa Talang Belido, Kecamatan Sungai Gelam, Kota Jambi dengan hasil 280 BOPD sejak 16 Desember 2019.
Menyusul produksi SGC-27, Jambi Field pun melakukan reparasi sumur SGC-23 dengan produksi minyak mentah sebesar 208 BOPD sejak 28 Desember 2019. Dengan adanya penambahan produksi dari kedua sumur tersebut, produksi Pertamina EP Jambi Field mengalami peningkatan dari 2.792 BOPD di bulan Januari 2019 menjadi 3.105 BOPD pada akhir 2019.
Di Sangasanga Field Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Pertamina EP mengebor sumur Louise-1119 (LSE-1119) di lokasi LSE-P1704. Sumur tersebut dibor oleh Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menggunakan rig OW 700 M. Sumur LSE-1119 dibor hingga kedalaman akhir 1.500 meter.
“Sumur ini mulai dibor pada Senin (30/12) lalu dan ditargetkan selesai dalam waktu 23 hari dan diprediksi menambah produksi minyak 144 BOPD,” terang Nanang.
Nanang berharap dengan percepatan kegiatan pengeboran sumur dari 2020 ke akhir 2019, target produksi Pertamina EP tahun ini bisa tercapai.
Apalagi perusahaan telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) tahun ini sebesar 784 juta dolar AS dan belanja operasi (operational expenditure) sebesar US$1,24 miliar miliar dolar AS.(cnn)
Discussion about this post