KeuanganNegara.id- PT Pertamina (Persero) menyatakan sampai saat ini belum mengetahui penyebab kebocoran minyak di Karawang. Padahal, kebocoran sudah terjadi sejak tiga bulan lalu.
Direktur Operasi dan Produksi sekaligus Commander Incident PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Taufik Adityawarman mengatakan perseroan tengah fokus pada penutupan sumur YYA-1 yang merupakan sumber tumpahan minyak.
“Saat ini investigasi internal masih berlangsung, kami belum dapat update dari tim untuk penyebabnya apa, Pertamina telah melakukan pengeboran relief well (sumur baru) YYA-1 RW guna menutup sumur lama. Pengeboran sumur baru telah mencapai kedalaman 2.736 meter dengan jarak sumur lama dengan sumur baru di bawah tanah tersisa 46 sentimeter ” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan investigasi penyebab kebocoran baru dapat dilakukan secara menyeluruh apabila tim investigator bisa masuk dalam rig atau anjungan. Ini dimungkinkan jika sumur lama, YYA-1 telah ditutup secara permanen. (cnn)Saat ini, sambung dia, Pertamina memasuki tahapan menemukan dan meng-intercept (menyumbat) lubang sumur YYA-1. Penyumbatan dilakukan dengan cara memompa lumpur berat ke dalam sumur baru, YYA-1 RW dengan tujuan mematikan sumur lama, YYA-1.
Setelah sumur YYA-1 dinyatakan mati akan dilakukan monitoring selama 24 jam sebelum dilanjutkan ke proses plug and abandon atau penutupan sumur secara permanen. “Ini merupakan salah satu proses yang penting, sehingga harus dilakukan sangat hati-hati. Harapannya akhir September atau paling lambat awal Oktober, sumur sudah bisa ditutup permanen,” imbuhnya. (cnn)
Discussion about this post