[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.091 per dolar AS pada Jumat (22/11) di pasar spot. Posisi tersebut stagnan dari pergerakan sebelumnya
Sejumlah mata uang di kawasan Asia Pasifik justru menguat terhadap dolar AS. Penguatan tersebut dialami oleh yuan China India yang naik 0,0085 persen, dolar Hong Kong sebesar 0,22 persen.
Penguatan juga dialami oleh won Korea sebesar 0,0043 persen dan won Korea Selatan sebesar 0,9 persen.
Namun, sebagian mata uang lain ada yang mengalami pelemahan seperti yen Jepang juga melemah 0,09 persen terhadap dolar AS dan peso Filipina sebesar 0,08 persen.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah bisa menguat dengan adanya komentar dan gestur positif dari Tiongkok dan AS mengenai kelanjutan negosiasi dagang.
“China mengundang perwakilan AS untuk datang ke China sebelum libur Thanksgiving untuk membicarakan lebih dalam kesepakatan dagang,” ujarnya.
Ariston menambahkan sementara AS memberi sinyal tidak akan menerapkan kenaikan tarif impor barang Tiongkok pada tanggal 15 Desember meskipun penandatanganan perjanjian terjadi setelah tanggal tersebut.
Dari dalam negri, kebijakan pemangkasan GWM oleh BI yang bisa menstimulus kredit untuk mendukung pertumbuhan ekonomi bisa membantu penguatan rupiah.
Ariston memproyeksikan pergerakan rupiah akan berada dalam pergerakan di Rp14.020 hingga Rp14.100. (cnn)
Discussion about this post