[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni merasakan dampak pandemi virus corona. Jumlah penumpang turun. Akibatnya pendapatan perusahaan tergerus.
Direktur Utama Pelni, Insan Purwarisya L Tobing, mengatakan berdasarkan hitungan, hingga akhir tahun ini perusahaan diprediksi merugi hingga Rp 862 miliar.
“Penumpang sampai akhir tahun kenaikannya tak signifikan lagi. PSO yang diberikan pemerintah hanya 50 persen. Maka akhir 2020 Pelni akan mengalami kerugian Rp 862 miliar,” kata Insan saat rapat virtual bersama Komisi VI.
Insan berharap, saat terjadi pandemi virus corona ini tidak ada pengurangan subsidi untuk Pelni agar kerugian tak terlalu membengkak. Apalagi, kata Insan, jumlah penumpang kapal diprediksi juga bakal turun drastis.
“Dari 113 kapal yang kami miliki, 13 di antaranya kapal barang. 96 persen jumlah kapal melayani penugasan pemerintah. Sehingga prediksi realisasi sampai akhir tahun jumlah penumpang hanya 1,7 juta orang dari target 4,8 juta,” ujarnya.
Insan mengungkapkan kondisi pelayaran saat ini juga sudah sepi. Ia mencontohkan kapal perintis hanya 10 yang beroperasi karena kebanyakan Pemerintah Daerah menutup akses untuk mencegah penyebaran COVID-19.
“Kapal perintis ini dari 45 kapal, hanya 10 yang beroperasi karena Pemda banyak yang menutup di daerah timur. Tapi daerah Sumatera kapal perintis masih bisa berjalan dan cukup membantu masyarakat meskipun dari sisi jumlah penumpang turun cukup banyak,” katanya.(msn)
Discussion about this post