[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro mengatakan rata-rata pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun ke depan hanya akan berkisar di angka 5,4 persen.
Angka itu merupakan skenario terendah yang dituangkan dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“Kami sudah menyediakan tiga skenario, rendah, sedang, dan tinggi. Kalau saya jadi presiden kira-kira dari tiga ini mana yang diambil, saya akan bilang yang rendah 5,4 persen,” ungkap Bambang.
Menurutnya, kondisi ekonomi dunia saat ini sedang tak menentu. Terlebih, sejumlah pihak melihat ada ancaman resesi global.
“Kondisi globalnya sedang tidak bersahabat,” imbuh Bambang.
Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata 5,4 persen sepanjang lima tahun ke depan, Bambang memaparkan ekonomi dalam negeri tahun depan tumbuh 5,2 persen, 2021 sebesar 5,3 persen, 2022 sebesar 5,4 persen, 2023 sebesar 5,5 persen, dan 2023 stagnan di level 5,5 persen.
Sementara itu, pemerintah merancang skenario pertumbuhan ekonomi sedang dengan rata-rata sebesar 5,7 persen. Jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih skenario ini dalam RPJMN 2020-2024, maka pertumbuhan ekonomi tahun depan harus mencapai 5,3 persen, 2021 sebesar 5,4 persen, 2022 sebesar 5,6 persen, 2023 sebesar 5,9 persen, dan 2024 sebesar 6,1 persen.
Untuk skenario tertinggi, Bappenas menetapkan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen. Rinciannya, pada 2020 ekonomi ditargetkan menyentuh 5,5 persen, 2021 sebesar 5,7 persen, 2022 sebesar 5,9 persen, 2023 sebesar 6,2 persen, dan 2024 sebesar 6,5 persen.
Dalam Undang-Undang (UU) APBN 2020, pertumbuhan ekonomi dipatok sebesar 5,3 persen. Angkanya sama seperti asumsi yang ditetapkan pemerintah dalam APBN 2019. (cnn)
Discussion about this post