Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

BI Perlu Pertahankan Suku Bunga di 4% Demi Stabilitas Sektor Keuangan

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2020-10-13
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 3min read
AA
0
BI Catat Lelang Wakaf Senilai Rp 30,32 Miliar
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id -Bank Indonesia (BI) dinilai perlu menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo di level 4,0 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 12-13 Oktober 2020. Strategi ini dilakukan sembari mempertahankan kebijakan makroprudensial untuk mengelola stabilitas di sektor keuangan. Hasil kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) memandang tidak adanya tanda-tanda pemulihan dalam waktu dekat, pelemahan inflasi mulai mereda di September dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Meskipun mencatatkan deflasi bulanan secara beruntun untuk ketiga kalinya, inflasi bulanan September sebesar 0,05 persen (mtm) tercatat lebih tinggi ketimbang periode yang sama di tahun lalu yang tercatat sebesar 0,14 persen (mtm).

“Walaupun adanya tanda kenaikan inflasi, daya beli masyarakat masih dianggap lemah. Berlanjutnya tren penurunan dari inflasi inti tahunan dan bulanan yang tercatat pada 1,86 persen (yoy) dan 0,13 persen (mtm), dibandingkan dengan 2,03 persen (yoy) di bulan sebelumnya dan 0,30 persen (mtm) di periode yang sama tahun lalu mengindikasikan bahwa daya beli masih jauh dari pulih,” tulis LPEM dalam rilis analisis makroekonomi RDG BI edisi Oktober 2020, Selasa, 13 Oktober 2020.

Dalam kondisi normal, tingkat inflasi biasanya memberikan informasi yang cukup gamblang terkait perbaikan atau pelemahan permintaan agregat mengingat inflasi umum dan inflasi inti cenderung bergerak dengan arah yang sama. Namun, inflasi inti yang merupakan indikator untuk mengukur daya beli di September tidak bergerak sejalan dengan inflasi umum.

Baca juga:   2,3 Juta Peserta Mandiri BPJS Kesehatan Turun Kelas

Dengan demikian, kenaikan inflasi umum tahunan pada September sebagai pertanda pulihnya daya beli bisa jadi tidak tepat mengingat daya beli selama masa pandemi menyentuh level terendahnya, ditambah belum terlihatnya tanda-tanda akan selesainya krisis dalam waktu dekat.

“Dengan demikian, belum ada jalur pemulihan daya beli yang cukup stabil hingga saat ini dan paling tidak untuk beberapa bulan ke depan. Di samping itu, angka inflasi saat ini juga masih berada jauh di bawah koridor target inflasi BI antara dua persen hingga empat persen,” paparnya.

Sementara itu, ketidakpastian diprakirakan masih terus meningkat, baik di sisi domestik maupun global. Di saat masyarakat masih belum yakin pemerintah sudah melakukan upaya penanganan krisis kesehatan secara baik, munculnya isu-isu lain seperti penolakan terhadap Omnibus Law Ketenagakerjaan dan implementasi yang buruk dari penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta makin memperkeruh ketidakpastian.

Baca juga:   BPK Temukan Indikasi Kecurangan di Tubuh Asabri dan Jiwasraya

Seluruh pertanda meningkatnya ketidakpastian cukup terefleksikan dalam nilai tukar rupiah yang bergejolak selama beberapa pekan belakangan. Pertengahan September, nilai tukar rupiah sempat anjlok ke level Rp14.700 per USD seiring meningkatnya kekhawatiran pasar akan berkurangnya independensi Bank Indonesia yang berdampak terhadap nilai tukar.

Namun melewati pertengahan September, rupiah sempat mengalami penguatan sesaat dan kemudian melemah lagi hingga hampir menyentuh angka Rp14.900 per USD di awal September. Namun, terlepas dari berbagai bentuk penolakan dan aksi demo terhadap disahkannya Omnibus Law Ketenagakerjaan, rupiah justru menguat hingga mencapai level sekitar Rp14.650 per USD pada Jumat lalu. Menguatnya rupiah kemungkinan didorong oleh munculnya sentimen positif oleh investor, yang sebagian investor memandang Omnibus Law Ketenagakerjaan dapat memperbaiki iklim investasi di Indonesia.

Lebih lanjut, tanda-tanda ketidakpastian juga direfleksikan oleh data arus modal. Dibandingkan bulan sebelumnya, Indonesia mengalami arus modal keluar sebesar USD830 juta, penurunan dari nilai arus modal masuk sebesar USD4,49 miliar di pertengahan September ke USD3,66 miliar pada akhir pekan lalu dan tercatat sebagai arus modal masuk terendah sejak awal 2019.

Baca juga:   Sri Mulyani: Kalau Sektor Keuangan dan Korporasi Pingsan, Ekonomi Pingsan

“Walaupun BI mampu untuk terus meningkatkan cadangan devisanya selama beberapa bulan belakangan dan sempat menyentuh angka cadangan devisa sebesar USD137 miliar (tertinggi dalam sejarah), BI telah menggunakan sebagian cadangan devisanya untuk melakukan stabilisasi seiring bergejolaknya nilai tukar rupiah. Hal ini menyebabkan turunnya cadangan devisa Indonesia ke level USD135 miliar di September, sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya,” urai LPEM.

Di sisi lain, adanya tendensi untuk meningkatkan tabungan oleh kelompok masyarakat menengah ke atas juga menahan permintaan agregat. Lebih lanjut, keputusan dunia usaha yang menahan kapasitas produksinya ke tingkat minimum juga menghambat laju pertumbuhan kredit.

Mempertimbangkan berbagai aspek tersebut, LPEM menilai pelonggaran kebijakan moneter saat ini tidak akan terlalu mendorong bertumbuhnya aktivitas ekonomi dan justru akan menambah risiko peningkatan tekanan terhadap depresiasi nilai tukar rupiah dan arus modal keluar.

“Oleh karena itu, kami memandang BI perlu mempertahankan suku bunga acuan di level 4,0 persen bulan ini, sembari mempertahankan kebijakan makroprudensial untuk mengelola stabilitas di sektor keuangan,” tutup LPEM.(msn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Hari Pertama PSBB, Penerbangan Meningkat di Soekarno-Hatta

Next Post

Bank Indonesia Sebut Isu Geopolitik Buat Seret Aliran Modal ke Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post
RI Bisa Dapat Utang Rp112 T dari Bank Dunia Cs Lawan Corona

Bank Indonesia Sebut Isu Geopolitik Buat Seret Aliran Modal ke Indonesia

Discussion about this post

Stay Connected

  • 448 Fans
  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Satuan Kerja

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

‘Roadmap’ E-Commerce Masih Tunggu Aturan Perpajakan Bisnis Start-Up

0
Proyek Jalan Tol Terus Dikebut Selama Pandemik Covid-19

Wijaya Karya: Kontruksi Jalan Tol Kunciran-Cengkareng Akan Rampung Bulan Depan

0
Proyek Jalan Tol Terus Dikebut Selama Pandemik Covid-19

Wijaya Karya: Kontruksi Jalan Tol Kunciran-Cengkareng Akan Rampung Bulan Depan

2021-01-20
BI Malang Semprot Disinfektan dan Karantina ‘Uang Lebaran’ Rp 3,6 Triliun

Dana tabungan perumahan PNS pensiun dan ahli waris sudah cair!

2021-01-20
Pemerintah Beri Bantuan Rp10-50 Juta untuk Korban Gempa Sulbar

Pemerintah Beri Bantuan Rp10-50 Juta untuk Korban Gempa Sulbar

2021-01-19
Proses Uji Klinis Vaksin Merah Putih Dinilai Memungkinkan Dipercepat

Holding Rumah Sakit BUMN Mulai Vaksinasi Nakes

2021-01-19

Recent News

Proyek Jalan Tol Terus Dikebut Selama Pandemik Covid-19

Wijaya Karya: Kontruksi Jalan Tol Kunciran-Cengkareng Akan Rampung Bulan Depan

2021-01-20
BI Malang Semprot Disinfektan dan Karantina ‘Uang Lebaran’ Rp 3,6 Triliun

Dana tabungan perumahan PNS pensiun dan ahli waris sudah cair!

2021-01-20
Pemerintah Beri Bantuan Rp10-50 Juta untuk Korban Gempa Sulbar

Pemerintah Beri Bantuan Rp10-50 Juta untuk Korban Gempa Sulbar

2021-01-19
Proses Uji Klinis Vaksin Merah Putih Dinilai Memungkinkan Dipercepat

Holding Rumah Sakit BUMN Mulai Vaksinasi Nakes

2021-01-19

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

true