KeuanganNegara.id- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi asal Indonesia Bio Farma menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan dua perusahaan farmasi asal Benua Afrika yaitu Bahari Pharma Ltd dari Tanzania dan Biovaccines dari Nigeria. Bentuk kerjasama tersebut yakni, regristrasi produk, distribusi vaksin dalam bentuk finish product maupun Pre formulated bulk (produk antara) dantransfer teknologi untuk kemandirian produksi vaksin di negara Afrika.
Penandatanganan MoU tersebut, dilakukan oleh Pymt Direktur Utama Bio Farma, Juliman, CEO Bahari Pharma ltd, Tanzania, Churchill Katzawa dan CEO Bio vaccines Nigeria Ltd, Nigeria, Oyewali Tomori, dan disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan pejabat tinggi dari masing-masing negara, dalam acara Indonesia Africa Infrastructure Dialogue yang diselenggarakan di Nusa Dua Bali 21 – 22 Agustus 2019.
Pymt Direktur Utama Bio Farma Juliman mengatakan, kerjasama dengan melebarkan pangsa pasar Bio Farma di benua Afrika, merupakan hasil kolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan produsen vaksin dari negara Tanzania dan Nigeria melalui kerjasama B2B dengan total nilai kerjasama sebesar USD 7.5 juta.
“Kerjasama Bio Farma bersama produsen vaksin asal Afrika ini dilatarbelakangi oleh arahan dari Joko Widodo dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR / MPR pada 16 Agustus 2019 lalu, yang menyatakan BUMN dan pengusaha lokal harus bisa melakukan ekspansi ke kancah global untuk mengibarkan merah putih di Afrika,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/8/2019).
Selain hal tersebut, kata Juliman, beberapa negara di Afrika masih memiliki masalah dengan kesehatan dan masih barusaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya, terutama dalam bidang kesehatan pencegahan penyakit menular. Sementara, Indonesia sendiri memiliki produsen vaksin yaitu Bio Farma yang sudah terkualifikasi oleh WHO.
“Benua Afrika memang menjadi salah satu kosumen terbesar Bio Farma, ada sekitar 54 negara dibenua Afrika yang sudah menggunakan produk Bio Farma, melalui pembelian dari UNICEF dengan produk yang banyak diserap antara lain, vaksin polio, campak, dan Difteri, Tetanus hingga Pertusis (DTP),” sebutnya.
Juliman menilai dengan adanya MoU Bersama ini perusahaan farmasi dari Tanzania dan Nigeria, diharapkannya pangsa pasar Bio Farma bisa bertambah karena kerjasama akan mengarah pada perluasan pasar, yakni mulai dari kerjasama bilateral untuk distribusi finish product, hingga nantinya inisiasi kerjasama menuju kemandirian produksi vaksin.
“(Itu semua dilakukan) sebagai langkah untuk meningkatkan nilai ekspor dan omzet yang sustainable bagi Bio Farma,” ungkapnya. (cnn)
Discussion about this post