Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Core Indonesia: Ada Empat Risiko Pelebaran Defisit APBN Dan Pembiayaannya

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2020-04-10
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id-Pemerintah memutuskan untuk memperlebar defisit APBN 2020 dengan estimasi mencapai 5,07% terhadap PDB atau sebesar Rp 852 triliun. Pelebaran defisit di atas ambang 3% PDB bahkan diputuskan hingga tahun 2022.

Pelebaran defisit anggaran sebagai konsekuensi kebijakan penanganan dan stimulus fiskal yang pemerintah tempuh dalam menghadapi Covid-19 di Indonesia. Pelebaran defisit diarahkan pada tiga prioritas yaitu mempercepat penanggulangan Covid-19, memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak, dan melindungi ketahanan dunia usaha.

Defisit anggaran yang melebar menyebabkan kebutuhan pembiayaan ikut meningkat. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah dan Ekonom CORE Indonesia Yusuf Manilet dalam laporan terbarunya, menilai setidaknya ada empat potensi risiko yang perlu diantisipasi pemerintah akibat pelebaran defisit dan pembiayaan anggaran hingga tahun 2022.

Pertama, risiko dominasi kepemilikan asing pada surat utang pemerintah. Melebarnya defisit akan mendorong pemerintah menerbitkan surat utang negara (SUN) sebagai salah satu sumber pembiayaan. Namun, penerbitan SUN masih bergantung pada investor asing, di mana sekitar 35% kepemilikan SUN oleh investor asing.

Porsi tersebut dinilai relatif besar jika dibandingkan dengan negara-negara peer seperti Thailand, Malaysia, ataupun China sehingga menjadikan struktur pembiayaan anggaran sangat rentan terhadap pelarian modal secara tiba-tiba (sudden capital outflow).

“Contoh teranyar bisa dilihat pada bulan Februari dan Maret lalu ketika dana asing keluar sebanyak Rp 145 triliun dari surat utang pemerintah. Dampaknya imbal hasil SUN meningkat dan beban biaya penerbitan SUN di masa mendatang menjadi lebih besar,” ujar Tim Ekonom CORE tersebut.

Kedua, risiko pelemahan nilai tukar. Risiko sudden capital outflow pun pada gilirannya akan mendorong pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini sudah terlihat di mana Januari-Maret, rupiah terdepresiasi 17,4% akibat keluarnya modal asing dari pasar keuangan. Pelemahan rupiah pun menjadi salah satu yang terdalam di dunia.

Ketiga, risiko terjadinya crowding-out. CORE mengatakan, hal ini bisa terjadi karena pelebaran defisit anggaran akan menyerap banyak likuiditas dari perbankan. Dampaknya, swasta akan semakin kesulitan mencari sumber pembiayaan dari dalam negeri.

“Kalaupun mereka mencari sumber pembiayaan dari dalam negeri melalui penerbitan surat utang (obligasi), mereka harus menawarkan surat utang dengan imbal hasil yang lebih tinggi untuk bersaing dengan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah,” lanjut Piter dan Yusuf.

Keempat, risiko peningkatan utang luar negeri (ULN) swasta. Jika sektor swasta kesulitan mencari sumber pembiayaan dari dalam negeri, opsi utang luar negeri pun akan menjadi pilihan yang lebih menarik, terutama ketika suku bunga di luar negeri cenderung menurun.

CORE memperingatkan, peningkatan utang luar negeri swasta perlu menjadi perhatian karena 89% ULN swasta berdenominasi dollar AS dan rentan terhadap fluktuasi nilai tukar.

Risiko pun bertambah bagi swasta yang menjual barang dan jasa yang terkait komoditas. Sebab, potensi pelemahan harga komoditas bisa berdampak terhadap memburuknya arus kas (cashflow) perusahaan dan berpotensi meningkatkan risiko gagal bayar.

“Faktanya pertumbuhan utang luar negeri swasta yang bergerak di sektor komoditas lebih tinggi dibandingkan sektor-sektor lain seperti manufkatur ataupun keuangan,” tandasnya. (msn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Pemerintah Telah Siapkan Kartu Prakerja dan Ini Cara Mendapatkannya

Next Post

Bulog Siapkan Skenario Amankan Stok Pangan Jika Terjadi Lockdown

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Bulog Siapkan Skenario Amankan Stok Pangan Jika Terjadi Lockdown

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In