[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Direktur Utama Badan Urusan Logistik alias Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya telah mempersiapkan skenario pemenuhan stok pangan jika suatu daerah menerapkan kebijakan lockdown untuk memutus penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Persiapan pasokan pangan oleh Bulog pada masa Ramadan dan Idul Fitri 2020 ini diyakini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya periode itu masih bersamaan dengan masa darurat Corona.
“Bulan Ramadan dan Idul Fitri 2020 diperkirakan akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena adanya kemungkinan penerapan lockdown untuk mengatasi penyebaran Covid-19,” ujar Budi Waseso atau yang biasa disapa Buwas kala rapat bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat.
Salah satu skenario yang disiapkan Bulog untuk pemenuhan stok pangan saat terjadi lockdown adalah dengan memprioritaskan pengadaan dalam negeri. Hal ini dengan pertimbangan puncak panen dimulai pertengahan April ini. “Catatannya, lockdown kemungkinan akan menyebabkan pembatasan penyerapan distribusi yang terhambat untuk pasokan keluar wilayah sentral produksi.”
Adapun jika tidak terjadi lockdown, Buwas mengusulkan agar mekanisme sentralisasi pangan dapat dilakukan dengan Perum Bulog sebagai operator, di samping prioritas penyerapan dalam negeri. Dengan mekanisme ini, pemerataan stok antar wilayah dapat dilakukan oleh perseroan sesuai kebutuhan konsumsi masing-masing wilayah.
Buwas juga memastikan stok beras aman selama masa darurat wabah Virus Corona alias Covid-19. Khususnya, terkait dengan pasokan beras di seluruh Indonesia.
Di tengah pandemi Covid 19, posisi stok beras masih sangat mencukupi kebutuhan penyaluran yaitu 1.441.936 ton beras. “Yang tersebar di seluruh Indonesia per tanggal 9 april 2020,” kata Buwas dalam rapat bersama dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 9 April 2020.
Pasokan itu terdiri atas 1,39 juta ton cadangan beras pemerintah dan stok beras komersial sebanyak 53 ribu ton. Untuk pasokan pangan lainnya, antara lain posisi stok gula mencapai 5.068,63 ton.
“Kami masih akan terus melakukan pengadaan untuk mencukupi kebutuhan gula pada masyarakat,” ujar Buwas. Selain itu, daging kerbau tercatat 113,21 ton, minyak goreng 781,15 kiloliter, tepung terigu 614,64 ton, serta telur ayam 20,28 ton.(msn)
Discussion about this post