[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Peternak ayam di Sumatra Selatan merugi Rp105 miliar karena harga jual ayam peternak yang anjlok akibat covid-19 (virus korona). Anjloknya harga ayam sudah dirasakan sejak 21 hari terakhir setelah kasus virus korona muncul di Sumsel.
Ketua Asosiasi Masyarakat Peternak Sumsel, Ismaidi Chaniago, mengatakan harga jual ayam peternak di Sumsel saat ini hanya Rp13-14 ribu per kilogram (kg). Di pasar, harga jualnya diperkirakan hanya Rp18 ribu/kg dari harga sebelumnya Rp32 ribu/kg.
“Dalam satu hari peternak mengalami kerugian Rp5 miliar sehingga jika di total selama 21 hari itu kami sudah merugi hingga Rp105 miliar,” kata Ismaidi, di Palembang.
Saat ini peternak ayam masih tetap menyuplai 250 ribu ekor ayam di Sumsel. Jumlah itu tidak menurun meski kondisi pandemi virus covid-19. Kerugian peternak diperparah dengan naiknya harga pakan ayam yang mencapappi Rp20 ribu/kg.
“Permintaan masyarakat itu sedikit tetapi harga pakan itu terus naik sehingga peternak setiap hari itu terus merugi. Jika kejadian ini masih berlangsung maka peternak ayam di Sumsel banyak yang akan gulung tikar,” katanya.
Pihaknya berharap pemerintah memberikan subsidi kepada masyarakat untuk meningkatkan daya beli. Pelaku usaha seperti peternak dapat bertahan di tengah kondisi ekonomi melemah saat ini.
“Kalau bisa pemerintah juga mensubsidi masyarakat dengan ayam dan tidak hanya sembako saja sehingga kami para peternak juga terbantu,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Iwan Gunawan mengatakan turunnya sejumlah harga komoditas lantaran berkurangnya permintaan dari masyarakat. Padahal, komoditas barang saat ini stoknya tercukupi.
“Kondisi sekarang sedang tidak normal karena virus korona ini sangat berpengaruh di sektor ekonomi sehingga daya beli masyarakat turun. Mal dan pasar saja sudah banyak yang tutup saat ini,” jelasnya.(msn)
Discussion about this post