KeuanganNegara.id- Saham-saham emiten rokok kompak lunglai pada pembukaan perdagangan Senin (16/9). Dari empat saham rokok di Bursa Efek Indonesia (BEI), tiga diantaranya merosot tajam sedangkan satu saham terpantau stagnan.
Berdasarkan RTI Infokom, saham PT Gudang Garam Tbk turun paling tajam sebesar 16,51 persen ke posisi Rp59.050 per saham. Pada penutupan Jumat (13/9), saham dengan kode GGRM itu masih menguat 0,77 persen ke level Rp68.800 per saham.
Tak jauh berbeda, saham PT HM Sampoerna Tbk turun 15 persen ke posisi Rp2.380 per saham. Saham dengan kode HMSP itu sudah loyo sejak pekan lalu sebesar 0,71 persen ke posisi Rp2.800 per saham.
Saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk turun 1,9 persen ke posisi Rp204 per saham. Serupa dengan HMSP, saham dengan kode WIIM itu tertekan pada perdagangan pekan lalu sebesar 0,95 persen ke Rp208 per saham.Sedangkan, saham PT Bentoel International Investama Tbk terpantau stagnan di posisi Rp340 per saham. Pekan lalu, saham dengan kode RMBA itu turun 2,86 persen ke posisi Rp304 per saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka awal pekan di teritori negatif turun 87,9 poin atau 1,29 persen ke level 6.247.
Analis Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan anjloknya saham emiten rokok tak lepas dari kebijakan pemerintah menaikkan tarif cukai rokok sebesar 23 persen tahun depan. Lewat kenaikan tarif cukai, rata-rata harga jual eceran rokok diperkirakan meningkat 35 persen dari harga jual saat ini.
“Kami masih melihat hal ini memiliki efek sementara,” katanya
Nico justru melihat koreksi ini bisa dimanfaatkan pelaku pasar untuk melakukan akumulasi beli. Pasalnya, harga sahamnya menjadi murah. Ia meyakini kenaikan cukai tak akan berpengaruh signifikan pada bisnis emiten rokok jangka panjang. (cnn)
Discussion about this post