Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Ekonom sebut konversi mata uang akan pengaruhi demand and supply terhadap dolar AS

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2020-07-28
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id -Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan konversi pinjaman dengan mata uang asing sebagai salah satu upaya dalam rangka pengelolaan risiko.

Berdasarkan catatan, pada periode bulan September 2019 sampai Maret 2020 pinjaman luar negeri yang sudah dikonversi oleh pemerintah mencapai US$ 3,8 miliar.

Pemerintah mengonversi pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan suku bunga mengambang basis London Inter-Bank Offered Rate (LIBOR), menjadi pinjaman dalam bentuk Euro dan Yen dengan suku bunga tetap mendekati 0%.

Sejalan dengan hal ini, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Riza Annisa Pujarama mengatakan, konversi mata uang dari USD ke Euro dan Yen akan memengaruhi permintaan dan penawaran terhadap dolar.

“Jadi nilai tukar akan relatif lebih stabil. Hal yang perlu dicermati adalah proporsi dan selisih nilai tukar, karena supply dan demand mata uang akan memengaruhi volatilitas kurs,” uajr Riza.

Untuk itu, Riza mewaspadai jangan sampai strategi konversi mata uang dalam pinjaman ini malah menjadi bumerang yang bisa merugikan dalam pengembalian pinjaman.

Riza sendiri menilai, upaya pemerintah dalam mengonversi mata uang merupakan salah satu bentuk penyebaran risiko dari volatilitas nilai tukar terhadap dolar. Pasalnya, suku bunga Euro mendekati 0%, maka risiko volatilitas nilai tukar akan menjadi rendah sehingga akan lebih aman dari risiko volatilitas nilai tukar.

Selain Yen dan Euro, mata uang yang secara global cukup kuat adalah poundsterling dengan suku bunga 0,1% per bulan Juni 2020. Dengan kata lain, pemerintah juga berpotensi mengonversi mata uang ke Poundsterling, karena posisinya tidak kalah dengan Yen dan Euro.

Secara umum, tujuan utama pemerintah dalam mengonversi mata uang ini adalah mengurangi risiko dari volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Jadi, pada saat pengembalian utang, permintaan dolar AS tidak terlalu tinggi, sehingga diharapkan nilai tukar bisa berada pada tingkat yang wajar.

“Jadi intinya ada pada selisih kurs, maka dari itu realisasinya harus cermat baik dalam proporsi maupun selisih,” kata Riza.(msn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

BI Gunakan Prinsip Syariah Jaga Kecukupan Likuiditas PUAB

Next Post

Airlangga Hartarto Ungkap 5 Program Utama Komite Penangan Covid-19 dan PEN

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Airlangga Hartarto Ungkap 5 Program Utama Komite Penangan Covid-19 dan PEN

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In