KeuanganNegara.id- Harga minyak mentah dunia tergelincir sekitar 1 persen pada Jumat (27/9). Kekhawatiran investor bahwa perlambatan kinerja ekonomi China akan menekan permintaan menjadi satu sentimen yang membebani pergerakan harga minyak.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 1,3 persen ke level US$61,91 per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,9 persen menjadi US$55,91 per barel.
Sepanjang pekan lalu, harga minyak mentah Brent sendiri terkoreksi sebesar 3,7 persen. Tak jauh beda, harga minyak mentah berjangka WTI turun 3,6 persen.
Pelemahan harga minyak mentah dunia bersamaan dengan penurunan aset berisiko tinggi lainnya pasca perusahaan Amerika Serikat (AS) disebut-sebut akan menghapus perusahaan China dari bursa saham AS. Langkah itu akan menambah panas situasi perang dagang antara kedua negara tersebut.
Namun, Presiden AS Donald Trump mengaku telah menolak permintaan kepala negara itu.
“Kami benar-benar mengikuti semua berita,” kata Phil Flynn selaku Analis Price Futures Group, dikutip Senin (30/9).
Tak hanya itu, situasi di Arab Saudi turut membebani harga minyak mentah dunia pekan lalu. Wall Street Journal melaporkan Arab Saudi telah menyetujui gencatan senjata sebagian di Yaman. (cnn)
Discussion about this post