[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Harga minyak mentah dunia balik arah menguat (rebound) pada perdagangan Senin (2/3) usai melemah enam hari berturut-turut. Kebangkitan harga minyak ditopang harapan pemangkasan produksi yang dilakukan oleh OPEC dan sekutunya.
Mengutip Antara, minyak mentah berjangka Brent naik US$2,23 atau 4,51 persen ke posisi US$51,90. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) bertambah US$1,99 atau 4,45 persen menjadi US$46,75 per barel.
Pekan lalu, minyak Brent merosot hampir 14 persen. Penurunan harga tersebut merupakan pelemahan mingguan terbesar harga minyak yang terjadi sejak Januari 2016. Sementara WTI jatuh lebih dari 16 persen, terbesar sejak Desember 2008.
Peningkatan penyebaran virus corona di luar China memicu kekhawatiran pasar terhadap permintaan minyak. Virus corona juga diprediksi menekan pertumbuhan ekonomi global.
Namun, kekhawatiran itu berhasil diredam dengan harapan pengurangan produksi. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, atau OPEC+ dijadwalkan bertemu di Wina pada 5-6 Maret. OPEC+ rencananya akan mengadakan pertemuan para menteri guna meninjau kebijakan produksi dan mempertimbangkan tambahan pemangkasan produksi pada kuartal II 2020 dan sesudahnya.
Saat ini, OPEC+ mengurangi pasokan sekitar 1,2 juta barel per hari untuk menjaga harga.
“Pasar minyak naik sejak awal sesi perdagangan didukung oleh antisipasi pasar terhadap penurunan produksi OPEC yang akan diputuskan dalam pertemuan pada Kamis (5/3),” kata peneliti JBC Energy dalam sebuah catatan.
Namun, Bank of America Global Research pada merevisi turun prediksi harga rata-rata minyak mentah Brent dan WTI masing-masing US$8 pada 2020. Harga rata-rata minyak Brent diramal sebesar US$54 per barel dan WTI US$49 per barel. (cnn)
Discussion about this post