KeuanganNegara.id- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal makin perkasa pada perdagangan Kamis (12/9). Keputusan China menunda pemberlakuan bea masuk bagi beberapa produk AS menjadi katalis positif bagi indeks.
Kementerian Keuangan China menyatakan akan membebaskan 16 jenis produk AS dari tarif pembalasan. Produk tersebut meliputi produk whey (laktoserum), tepung ikan, dan pelumas.
Pembebasan bea masuk akan berlaku pada Selasa, 17 September 2019 mendatang. Kebijakan itu akan berlaku selama satu tahun hingga Rabu, 16 September 2020.
“Sentimen global yang positif diperkirakan masih akan menjadi faktor pendorong laju IHSG,” kata Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya, dikutip Kamis (12/9).
Senada, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG bergerak cenderung optimis. Ia memperkirakan IHSG melaju di rentang support 6.350 dan resistance 6.425.
“Kami perkiraan IHSG bergerak melanjutkan penguatan,” katanya.
IHSG melanjutkan penguatan pada penutupan perdagangan Rabu (11/9). Indeks ditutup di level 6.381 naik 45,28 poin atau 0,71 persen. Pelaku pasar asing tercatat beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp259,87 miliar.
Sementara itu, saham-saham utama Wall bergerak positif pada perdagangan Rabu (11/9) dipimpin oleh penguatan sektor teknologi.
Investor menilai keputusan China membebaskan bea masuk pada beberapa produk AS sebagai niat baik sebelum dua negara merencanakan negosiasi dagang pada Oktober mendatang.
Dow Jones naik 227,61 poin atau 0,85 persen menjadi 27.137. Lalu, S&P 500 naik 21,54 poin atau 0,72 persen menjadi 3.000, dan Nasdaq Composite naik 85,52 poin atau 1,06 persen menjadi 8.169. (cnn)
Discussion about this post