[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Jumat(24/10). Kenaikan IHSG ditopang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) periode Oktober 2019 sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5 persen pada Kamis (24/10).
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan pasar merespons positif pemangkasan suku bunga acuan, BI 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR). Penurunan suku bunga acuan diharapkan berimbas positif pada pertumbuhan penyaluran kredit perbankan. Pelonggaran ini juga diharapkan bisa menggenjot ekspansi bisnis perusahaan.
“IHSG akan mendapatkan dorongan positif meskipun terbatas,” kata Lanjar dalam risetnya, Jumat (24/10).
Bank sentral tercatat sudah menurunkan suku bunga acuan sebanyak empat kali dengan total 100 bps sejak awal tahun. Terakhir kali pada September 2019, BI juga menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke posisi 5,25 persen.
Sambutan positif pasar tampak dari data beli bersih (net buy) investor asing sebesar Rp604 miliar pada perdagangan Kamis (24/10) usai BI mengumumkan penurunan suku bunga acuan. Lanjar sendiri memprediksi IHSG bergerak di rentang 6.322-6.382.
Berbeda dengan Lanjar, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper meramalkan IHSG akan mengalami koreksi dalam jangka pendek. Investor, kata dia, cenderung melakukan aksi ambil untung (profit taking) usai kenaikan indeks dalam 10 hari berturut-turut.
“Volume perdagangan mulai turun mengindikasikan pelemahan terbatas,” ujarnya.
Ia memperkirakan IHSG akan melaju di rentang support 6.247-6.293 dan resistance 6.363-6.387. Di tengah potensi pelemahan terbatas ini, ia merekomendasikan beli saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan target harga Rp1.440-Rp1.480 per saham. (cnn)
Discussion about this post