[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi gagah pada perdagangan Kamis (9/1). Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menyatakan IHSG berpotensi menguat walaupun pasar global dan regional tengah bergejolak akibat konflik AS-Iran.
“Peluang kenaikan masih besar, momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian,” paparnya.
Diketahui, seusai penyampaian pidato President Donald Trump dini hari Kamis (9/1) terhadap Iran, pasar saham AS ditutup bergairah. Komentar Trump menyelamatkan pasar bursa AS yang loyo sejak pembukaan pasar 2020.
Dalam penyampaiannya Trump mengatakan AS akan memberikan sanksi berat kepada Iran atas penyerangan yang dilancarkan pada dua pangkalan militer AS.
Ia memperkirakan dengan sentimen tersebut, IHSG melaju di rentang support 6.198 dan resistance 6.402.
Sementara itu, analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak lemas. Konflik AS-Iran diramal membebani pergerakan IHSG.
“Mengiringi turunnya ekuitas berjangka di AS setelah rudal Iran menghantam dua pangkalan militer AS di Irak, kami perkirakan IHSG akan bergerak melanjutkan pelemahan,” kata Lanjar dalam risetnya, Kamis (9/1).
Diketahui Iran melancarkan serangan rudal ke dua pangkalan militer AS yang berada di Irak pada Rabu dini hari, (8/1). RI melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menyampaikan kekhawatirannya akan stabilitas ekonomi dunia kepada AS dan Iran.
Lanjar meramal sentimen tersebut akan membuat indeks saham bergerak di level support 6.189 dan resistance 6.249.
Sementara itu, saham-saham Wall Street kompak melesat. Indeks Dow Jones naik 0,56 persen ke posisi 28.745, S&P 500 menguat 0,49 persen menjadi 3.253, dan Nasdaq Composite melonjak 0,67 persen menjadi 9.129.(cnn)
Discussion about this post