IMF: Tiongkok Tidak Memanipulasi Nilai Tukar Yuan

Dilansir dari Reuters, Direktur IMF departemen Tiongkok mengatakan bahwa nilai tukar yuan sepanjang 2018 tidak over value ataupun under value secara signifikan. Pandangan tersebut berkebalikan dengan pandangan Amerika Serikat (AS) yang menilai Tiongkok telah memanipulasi nilai yuan.

Akhir pekan lalu nilai tukar yuan menyentuh 7 yuan per dolar AS atau level terendahnya selama 11 tahun terakhir. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pun berusaha untuk melibatkan IMF untuk membantu ‘memperbaiki’ keuntungan perdagangan yang diraih Tiongkok dengan melemahkan nilai tukar yuan.

Namun, Daniel menolak untuk mengatakan bagaimana IMF menanggapi permintaan tersebut. “Diskusi kami dengan Departemen Keuangan AS sedang berlangsung tentang berbagai masalah,” ujar Daniel, Sabtu (10/8).

Dalam laporannya IMF menilai bahwa meningkatnya ketegangan perang dagang Tiongkok dengan AS dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan keuangan Tiongkok. Sehingga IMF menilai Tiongkok perlu untuk membuat stimulus fiskal baru untuk mengantisipasi gejolak tersebut

IMF mengatakan jika AS akan mengenakan tarif sebesar 25% terhadap impor Tiongkok ke AS yang tersisa senilai US$ 300 miliar, maka hal ini akan mengurangi pertumbuhan Tiongkok sekitar 0,8% selama 12 bulan kedepan. Penurunan tersebut didorong oleh turunnya permintaan secara tajam dan pengetatan kondisi keuangan.

Daniel mengatakan bahwa kenaikan tarif sebesar 10% yang akan berlaku mulai 1 September 2019, dapat mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 0,3%. Padahal, ekonomi Tiongkok telah mencatatkan laju pertumbuhan terlambatnya selama hampir 30 tahun dengan hanya tumbuh 6,2% pada kuartal II 2019.

“Kebijakan nilai tukar yang lebih fleksibel akan membantu Tiongkok menangani tekanan eksternal ini, membebaskan kebijakan moneter untuk menghadapi kondisi permintaan domestik,” ujar Daniel.

Dia juga mengatakan bahwa IMF menekan Tiongkok untuk melakukan reformasi struktural terhadap ekonominya, termasuk membuka lebih banyak sektor untuk kompetisi asing dan mengurangi peran negara dalam industri tertentu, dengan tujuan yang juga dicari secara luas oleh pemerintahan Trump.

“Kami melihat penyeimbangan kembali dan pembukaan oleh Tiongkok dan peningkatan fleksibilitas nilai tukar sebagai kepentingan Tiongkok sendiri dan juga menguntungkan ekonomi global,” ujarnya.

Salah seorang Direktur IMF lainnya dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa IMF setuju dengan penilaian stafnya bahwa posisi eksternal Tiongkok pada 2018 secara luas masih sejalan dengan fundamental ekonominya.

Namun, menurut IMF, mereka juga menyerukan lebih banyak transparansi dalam kebijakan nilai tukar Tiongkok dengan beberapa mencari pengungkapan intervensi pasar valuta asing di negara tersebut. (msn)

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Discussion about this post

Stay Connected

Recent News

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.