KeuanganNegara.id– Professor Dato Azmi Omar dari International Centre of Education in Islamic Finance (INCEIF) menyatakan keuangan syariah dan impact investing (investasi berdampak) saling melengkapi satu sama lain, karakter keduanya sejalan antara satu sama lain.
“Keuangan Syariah dan Impact Investing itu bagaikan match-made-in-heaven. Keduanya seperti tercipta untuk saling melengkapi saking banyaknya persamaan dan kecocokan tujuan,” ujar Prof. Dato Azmi Omar sebagai salah satu panelis dalam diskusi panel sesi kedua Annual Islamic Finance Conference (AIFC) 2019 di hotel JW Marriot, Surabaya pada Rabu (24/07).
Ia menjelaskan beberapa persamaan antara kuangan syariah dan impact investing diantaranya adalah keduanya menghubungkan antara kegiatan bisnis dan kegiatan sosial kemasyarakatan, mempunyai tujuan untuk menyejahterakan masyarakat, serta mempromosikan keuangan inklusif. Menurutnya potensi keuangan syariah untuk mendukung impact investing dinilai sangat besar.
“Menurut Global Impact Investing Network (GIIN), pada 2018 nilai dari proyek yang masuk dalam kategori impact investing diperkirakan hanya sekitar USD502 miliar. Hanya sekitar 17% dari keseluruhan pasar keuangan syariah, sekitar USD3 triliun,” ujarnya menerangkan mengapa keuangan syariah memiliki potensi besar dalam mendukung impact investing.
Prof. Dato Azmi Umar menjelaskan alasan mengapa nilai proyek yang termasuk dalam kategori impact investing hanya sebesar 17% dari keseluruhan pasar keuangan syariah, hal ini dikarenakan beberapa potensi keuangan syariah sosial (seperti zakat dan wakaf) terkadang tidak tercatat secara resmi karena dilakukan langsung antar individu. (kemenkeu)
Discussion about this post