[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Sekretaris Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Raden Pardede mengatakan, kebijakan fiskal pemerintah menjadi satu-satunya cara untuk menolong ekonomi Indonesia agar tidak terpuruk dalam kondisi resesi atau krisis.
“Memang dalam situasi krisis sekarang ini, bisnis yang berfungsi secara optimal adalah bisnisnya pemerintah. Jadi bisnis pemerintah adalah fiskal. Kebijakan fiskal yang sangat berperan,” katanya saat konfrensi pers secara virtual.
Menurutnya, bila mengharapkan dari pelaku usaha swasta, maka ekonomi RI justru akan sulit selamat dari resesi. Sebab kata dia, pelaku usaha swasta lebih berhati-hati dalam bertindak dan memberi keputusan.
“Karena swasta ini ada kehati-hatiannya, masih ragu. Jadi mereka kecenderungannya menunda. Nah, pemerintah ini kan enggak bisa menunda dalam situasi seperti ini, maka inisiatif pemerintahlah yang dominan,” ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, kebijakan fiskal pemerintah menjadi hal penting untuk menyelamatkan ekonomi RI dari jurang resesi. Raden menyebut, pemerintah akan menggelontorkan Rp 692 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional.
Dari dana yang diberikan itu, diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III yang sebelumnya terkontraksi pada kuartal II 2020 sebesar minus 5,32 persen.
“Jadi, program pemerintah yang akan diusahakan adalah bagaimana program-program belanja pemerintah ini bisa berjalan dengan cepat dan efektif dan kena kepada program yang diberikan bantuan,” ujarnya.
Di sisi lain, sektor komunikasi, pertanian, obat-obatan, makanan dan minuman menunjukkan pertumbuhan positif pada kuartal II-2020, sehingga menurut Raden, sektor tersebut bisa jadi pendorong ekonomi RI. (msn)
Discussion about this post