[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Nilai tukar rupiah berada di Rp13.978 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (23/12) sore. Posisi tersebut melemah tipis sebesar 0,01 persen dibanding perdagangan pada Jumat (20/12).
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.978 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi jumat (20/12), yakni Rp13.993 per dolar AS.
Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, Won Korea melemah 0,32 persen, Peso Filipina 0,12 persen, Rupee India 0,07 persen, dan Yuan China melemah 0,09 persen. Pelemahan juga terjadi pada Dolar Singapura sebesar 0,07 persen, serta Ringgit Malaysia yang turut melemah tipis 0,03 persen.
Pasar masih terbagi antara optimisme kesepakatan dagang dengan kecaman China terhadap AS karena terus mengeluarkan kebijakan yang mencampuri urusan internalnya.Penguatan terjadi pada Lira Turki sebesar 0,09 persen, Dolar Hong Kong 0,08 persen, Yen Jepang 0,07 persen, Baht Thailand melemah 0,03 persen, diikuti Dolar Taiwan yang melemah tipis 0,01 persen terhadap Dolar AS.
Di negara maju, mayoritas nilai tukar terpantau menguat terhadap Dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,17 persen, dan Dolar Australia sebesar 0,19 persen, euro 0,06 persen, serta diikuti Dolar Kanada sebesar 0,09 persen terhadap Dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen kesepakatan dagang AS dan China.
“Hubungan dagang AS dan China masih menjadi isu utama. Pasar masih terbagi antara optimisme kesepakatan dagang dengan kecaman China terhadap AS karena terus mengeluarkan kebijakan yang mencampuri urusan internalnya,” kata Ariston.
Lebih lanjut, Ariston merasa libur akhir tahun juga mungkin mempengaruhi pergerakan rupiah, karena menurutnya pergerakan harga cukup sempit selama sepekan terakhir.(cnn)
Discussion about this post