[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Imbas pandemi Covid-19 diprediksi masih akan dirasakan oleh perekonomian nasional, hingga kuartal III tahun ini. Hal tersebut tersebut terefleksikan dengan pernyataan dari berbagai pihak, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III kembali terkontraksi.
Kendati demikian, Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, perekonomian nasional masih berpotensi tumbuh positif pada periode Juli hingga September 2020.
“Pertumbuhan ekonomi kita tahu pertumbuhan ini di seluruh negara susah. Tapi chance untuk memperoleh pertumbuhan yang tidak negatif di kuartal III masih ada,” katanya, dalam konferensi pers virtual.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN I itu menekankan, agar dapat merealisasikan pertumbuhan yang positif, perlu adanya upaya bersama untuk memunculkan kepercayaan dari pelaku aktivitas ekonomi, di tengah bayang-bayang pandemi Covid-19.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam operasional berbagai aktivitas ekonomi.
“Itu akan dibantu oleh kami, percepatan disbursement anggaran fiskal yang sudah diberikan dan cukup besar,” katanya.
Melalui operasional aktivitas ekonomi dengan protokol kesehatan yang ketat dan percepatan realisasi stimulus oleh pemerintah, Budi berharap pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun ini tidak berada di level negatif.
“Harapan kesempatan chance mendapat pertumbuhan yang flat atau nol itu masih ada,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberi sinyal Indonesia akan masuk jurang resesi pada kuartal III 2020.
Pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020, diprediksi akan kembali terkontraksi 1 persen, setelah sebelumnya pada kuartal II tahun ini, pertumbuhan ekonomi juga terkontraksi 3,4 persen.
“Di kuartal kedua (diperkirakan) minus 3,4 persen, kuartal ketiga minimal kita bisa naik (dengan proyeksi minus 1 persen),” ujarnya dalam forum diskusi virtual Yayasan Pembangunan Indonesia. (msn)
Discussion about this post