KeuanganNegara.id- Permintaan manufaktur Jerman turun 2,7 persen secara bulanan pada Juli. Angka ini lebih lebar dibandingkan prediksi sebelumnya yakni 1,5 persen.
Angka ini tercantum di dalam laporan Kementerian Ekonomi Jerman yang dirilis Kamis (5/9). Menurut laporan tersebut, permintaan terlihat berkurang tajam dari negara-negara yang tidak tergabung dalam zona Eropa dengan penurunan hampir mencapai 7 persen.
“Secara keseluruhan, permintaan manufaktur memiliki permulaan yang lemah di awal kuartal III,” jelas Kementerian Ekonomi Jerman, dikutip Kamis (5/9).
Penurunan permintaan manufaktur ini bisa mengancam Jerman ke dalam resesi pada kuartal III mendatang. Negara dengan ukuran ekonomi terbesar di Eropa ini belakangan tengah mengalami kontraksi ekspor karena perang dagang dan tidak jelasnya proses cerainya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
“Di tengah konflik perdagangan internasional dan redupnya ekspektasi bisnis manufaktur, masih belum ada tanda-tanda bahwa sektor industri akan mengalami perbaikan fundamental dalam beberapa bulan ke depan,” jelas dia.
Analis VP Bank Thomas Gitzel mengatakan kondisi ini bisa membahayakan pertumbuhan ekonomi Jerman di kuartal mendatang. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jerman juga mencatat kontraksi 0,1 persen secara kuartal pada kuartal II 2019 akibat turunnya ekspor.
“Kesengsaraan di industri manufaktur terus berlanjut. Penurunan permintaan ini akan meningkatkan risiko resesi bagi ekonomi Jerman,” tutur dia. (cnn)
Discussion about this post