Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Menko Darmin Sebut BI Masih Punya Senjata Jaga Ekonomi RI

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2019-09-21
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id- Menko Perekonomian Darmin Nasution menyebut BI masih punya senjata untuk menjaga ekonomi dalam negeri dari tekanan. Ia menilai ruang kebijakan moneter yang dikelola Bank Indonesia masih cukup besar untuk menjaga kinerja perekonomian nasional dari berbagai tekanan yang ada.

Pandangan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menanggapi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) yang turun dari 5,1 persen menjadi 5 persen pada 2019 dan 2020.

Dalam proyeksinya, OECD memandang ruang kebijakan moneter akan memiliki batas. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan penguatan kebijakan fiskal guna mengimbangi kebijakan moneter.

Kendati demikian, mantan gubernur BI itu memandang ruang kebijakan moneter Indonesia sejatinya masih cukup besar karena tingkat suku bunga acuan masih positif. Saat ini, tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) berada di posisi 5,25 persen.

Begitu pula dengan bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB) yang tingkat bunga acuannya berada di posisi minus 0,5 persen. Lalu, tingkat bunga acuan bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) sebesar 1 persen dan bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ) minus 0,1 persen.Sementara itu, tingkat suku bunga deposit facilitysebesar 4,5 persen dan suku bunga lending facility sebesar 6 persen.

“Ini positif, masih punya ruang. Kebijakan moneter itu hilang kemampuan kalau tingkat bunganya nol persen atau kurang dari itu. Selama masih di atas itu, kebijakan moneter masih berfungsi untuk mempengaruhi,” ucap Darmin di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.

Bahkan, menurutnya, tingkat suku bunga acuan BI saat ini masih bisa membuat Indonesia cukup menarik bagi para investor asing. Sebab, besaran tingkat bunga acuan bank sentral nasional memiliki selisih atau gap dari beberapa bank sentral negara lain yang sudah mulai kehabisan ruang.

Misalnya dengan tingkat suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. Saat ini, bunga acuan The Fed berada di kisaran 1,75 persen sampai 2,0 persen.

“Jadi bukan di sini, itu (keterbatasan ruang kebijakan moneter) di Amerika dan Eropa. Ini bisa mengantisipasi apa yang dilakukan negara lain, (bank sentral) Amerika juga turunkan policy rate (kebijakan tingkat bunga acuan),” katanya.

Lebih lanjut, ia menilai kebijakan moneter dari bank sentral nasional sudah cukup akomodatif bagi perekonomian Indonesia. Sebab, penurunan tingkat suku bunga acuan BI bisa mendorong penurunan tingkat bunga kredit perbankan.

Bila bunga kredit bank menurun, maka masyarakat memiliki kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan dengan bunga rendah. “Ini meningkatkan kemampuan masyarakat untuk meminjam, baik kemampuan untuk berusaha secara umum, maupun perumahan segala macam,” tuturnya.

Di sisi lain, untuk mengimbangi kebijakan moneter dari BI, pemerintah juga terus mengupayakan berbagai pelonggaran kebijakan fiskal. Tujuannya, agar daya tahan dan dongkrak ekonomi Indonesia meningkat.

Hal yang teranyar, pemerintah tengah mengupayakan reformasi perizinan dan perpajakan. Hal ini ditempuh dengan kebijakan penyatuan undang-undang alias omnibus law atas undang-undang yang masih tumpang tindih saat ini.

“Pemerintah sedang menyiapkan, paling tidak dengan omnibus law untuk perizinan dan perpajakan, lihat saja nanti apa substansinya,” pungkasnya. (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Buwas Bongkar Penipuan dalam Penyaluran Bantuan Beras Miskin

Next Post

Longgarkan Uang Muka KPR, BI Sasar Kelas Menengah

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Longgarkan Uang Muka KPR, BI Sasar Kelas Menengah

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In