[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmitamenyatakan industri farmasi terpukul oleh penyebaran wabah virus corona. Pasalnya, 95 persen kebutuhan bahan baku industri farmasi berasal dari impor.
Dari kebutuhan bahan baku tersebut, 60 persen di antaranya diimpor dari China yang merupakan pusat penyebaran virus corona. Sementara itu, sisanya diimpor dari India dan negara lain.
Pukulan tersebut kata Agus, cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, di tengah penyebaran virus corona, keberadaan farmasi cukup diperlukan.
“Industri farmasi cukup strategis yang berdampak pada kebutuhan masyarakat banyak. Apalagi saat ini terjadi wabah Corona yang membuat permintaan penanganan kesehatan masyarakat meningkat tajam, sehingga kebutuhan obat-obatan juga naik,” kata Menperin.
Agus mengatakan agar pukulan tersebut tidak berlanjut, ia mendorong percepatan substitusi impor farmasi dengan bahan baku lokal.
Ia mengatakan industri farmasi merupakan salah satu industri nonmigas yang menjadi target pertumbuhan industri nasional. Percepatan substitusi impor bahan baku tersebut diharapkan bisa tidak hanya bermanfaat dalam menekan impor juga bisa mendorong peningkatan penerimaan devisa negara dan menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Virus corona mewabah di China dan menyebar ke beberapa penjuru dunia dalam waktu dua bulan belakangan ini. Virus sudah menginfeksi 119.132 orang di seluruh dunia hingga Rabu (11/3) ini.
Dari total infeksi tersebut, 4.284 di antaranya meninggal dunia. Untuk Indonesia, sejauh ini sudah ada 27 kasus infeksi virus corona. Satu di antara 27 kasus tersebut telah meninggal dunia. (cnn)
Discussion about this post