Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Moody’s Ramal Ekonomi RI Keok ke Bawah 5 Persen Hingga 2021

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2019-12-05
in Ekonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id-Lembaga keuangan internasional Moody’s Investor Service (Moody’s) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di bawah 5 persen selama tiga tahun, sejak 2019 hingga 2021. Tahun ini, Moody’s memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hanya mampu tumbuh 4,9 persen. Ramalan ini lebih rendah dari asumsi makro APBN 2019 sebesar 5,3 persen.

Managing Director and Chief Credit Officer Michael Taylor mengatakan tahun 2020 pertumbuhan ekonomi cenderung lebih lambat, namun mampu bangkit di 2021.

“Kami prediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan sedikit lebih rendah di 4,7 persen. Lalu, prediksi 2021 naik tipis menjadi 4,8 persen,” katanya.

Ia menuturkan penyebab lesunya pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lepas dari pengaruh perang dagang antara AS-China, serta AS dan mitra dagang lainnya. Sebagaimana diketahui, Presiden AS Donald Trump juga menyulut genderang perang dengan Uni Eropa. Perang dagang tersebut memberikan sentimen negatif kepada ketidakpastian ekonomi global, sehingga mempengaruhi investasi di pasar.

“Perang dagang memberikan banyak ketidakpastian kebijakan perdagangan di masa depan. Kami sudah mulai melihat dampaknya sekarang mempengaruhi dalam keputusan investasi terutama oleh perusahaan, dan juga dalam kepercayaan mereka,” imbuhnya.

Karenanya, Moody’s memprediksi pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota G20 hanya mampu berada di angka 2,6 persen pada 2019 dan 2020. Ekonomi anggota G20 baru membaik pada 2021 sebesar 2,8 persen. Untuk diketahui, G20 mewakili sekitar 85 persen PDB global.

Perang dagang ini, lanjutnya, juga menekan pertumbuhan ekonomi China. Pada kuartal II 2019 ekonomi China hanya mampu tumbuh sebesar 6,2 persen atau terendah sejak 27 tahun terakhir.

Moody’s memperkirakan China hanya mampu mempertahankan angka pertumbuhan ekonomi di level itu hingga akhir tahun. Tahun depan, ekonomi China diramal makin loyo di posisi 5,8 persen.

Pimpinan Ekonom ICAEW Sian Fenner menilai ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh karena ditopang oleh kebijakan moneter akomodatif dan kebijakan fiskal ekspansif. Kondisi itu juga didukung oleh permintaan domestik yang stabil.”Ini merupakan hasil dari kebijakan rebalancing China dan penurunan permintaan global. karena China adalah negara dengan ekonomi besar, maka lesunya pertumbuhan ekonomi China berdampak kepada negara lain di regional,” ucapnya.

Atas kondisi itu, lanjut dia, China melakukan berbagai kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonominya. Salah satunya, mengurangi impor batu bara. Di lain sisi, China merupakan pasar utama produk batu bara Indonesia. Moody’s khawatir turunnya permintaan batu bara China akan menekan harga batu bara.

“Jadi harga komoditas menjadi penyebab utama lesunya pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tuturnya.

Secara terpisah, The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) juga memperkirakan laju ekonomi Indonesia melambat pada 2020 menjadi 4,9 persen. Sama dengan Moody’s, perlambatan ekonomi domestik tak lepas dari melemahnya perekonomian global.

“Bank Indonesia (BI) memiliki ruang untuk mengeksplorasi penurunan suku bunga lebih lanjut, sementara pemerintah sedang mengeksplorasi Kebijakan fiskal yang ditargetkan, yang seharusnya dapat membantu mempertahankan konsumsi dan investasi,” ungkapnya.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara juga diperkirakan stagnan pada 2020 di tengah risiko tinggi eskalasi ketegangan perdagangan.

“Pertumbuhan regional telah melambat sejak tahun 2018 dan tetap lamban pada 2019, dengan pertumbuhan PDB di seluruh kawasan Asia Tenggara hanya naik 4,5 persen dan 4,4 persen pada Februari 2019. Konflik perdagangan AS dan China telah menjadi pendorong utama perlambatan ini,” ungkapnya. (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Sri Mulyani Akan Gratiskan PPh Badan ‘Cukong’ Infrastruktur

Next Post

Sri Mulyani Geram Ada Kepala Kantor Pajak Jadi Mafia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Sri Mulyani Geram Ada Kepala Kantor Pajak Jadi Mafia

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In