Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Pandemi Corona, BI Prediksi Ekonomi RI Anjlok ke 4,2 Persen

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2020-03-20
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id-Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Tanah Air ke kisaran 4,2 persen sampai 4,6 persen pada tahun ini akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Proyeksi ini turun jauh dari asumsi awal sebesar 5,0 persen sampai 5,4 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan pemangkasan target berasal dari proyeksi kondisi ekonomi Indonesia ke depan yang masih cukup berat. Hal ini utamanya karena penyebaran virus corona terus meluas di dalam negeri.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Kamis (19/3), jumlah pasien virus corona mencapai 309 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 25 orang meninggal dunia dan 15 orang sembuh.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) memperpanjang masa darurat pandemi virus corona di Indonesia dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Bahkan, Perry mengakui bahwa BI perlu melihat kembali kemungkinan grafik ekonomi nasional ke depan.

Sebelumnya, ia meyakini laju ekonomi masih bisa tumbuh dengan skema V yang menandakan akan ada perbaikan. Namun, ke depan akan dikaji lagi apakah masih sama atau justru menuju U yang berarti ada perbaikan, namun butuh waktu yang lebih lama atau akan ke L yang menandakan stagnasi.

“Tentu berbagai perkembangan ini mempengaruhi proyeksi kami dari semua pola V shape dengan tumbuh 5,0 persen sampai 5,4 persen lalu turun menjadi 4,2 persen sampai 4,6 persen,” kata Perry.

Lebih lanjut, ia mengatakan laju perekonomian domestik akan lebih lambat karena virus corona turut menginfeksi prospek pertumbuhan ekspor dan impor. Sebab, distribusi dan rantai pasok barang terganggu.

Belum lagi, pandemi virus membuat mobilitas masyarakat terganggu karena berbagai larangan perjalanan yang diberlakukan pemerintah dan negara-negara lain. Hal ini akan turut menyeret laju ekonomi ke depan dari sisi pariwisata.

Bila ini terus terjadi, bukan tidak mungkin akan turut menekan realisasi investasi dan konsumsi yang merupakan kontributor ekonomi Indonesia, meski pemerintah melakukan berbagai kebijakan stimulus. Misalnya, dengan paket stimulus hingga omnibus law di bidang penciptaan lapangan kerja dan perpajakan.

Tak hanya dari dalam negeri, BI melihat penurunan prospek ekonomi domestik menjadi wajar karena proyeksi laju perekonomian global juga turun. Semua, BI memperkirakan ekonomi global akan berada di kisaran 3 persen, namun pandemi virus corona diperkirakan hanya akan membuat ekonomi berada di kisaran 2,5 persen.

“Ketidakpastian sangat tinggi, menurunkan kinerja pasar keuangan global, menekan mata uang di dunia, memicu pembalikan modal. Lalu, keyakinan pelaku ekonomi, angka PMI, serta konsumsi dan produksi listrik menurun tajam,” jelasnya.

Membaik 2021

Kendati prospek ekonomi Indonesia dan dunia meredup pada tahun ini akibat corona, namun Perry meyakini kondisi ekonomi akan membaik pada tahun depan. Proyeksinya, ekonomi dunia berada di kisaran 3,7 persen dan Indonesia di kisaran 5,2 persen sampai 5,6 persen.

Menurutnya, perbaikan ekonomi tahun depan akan dipicu oleh pemulihan aktivitas industri di China usai pandemi virus corona. Begitu pula dengan negara-negara lain di luar China yang masih terus berjuang melawan virus corona, termasuk Indonesia.

Selain itu, stimulus dari berbagai pemerintah dan bank sentral negara-negara di dunia akan turut mendorong roda ekonomi di akhir tahun ini hingga tahun depan. Amerika Serikat misalnya, Presiden AS Donald Trump siap mengguyur dana senilai US$1 triliun untuk menggairahkan ekonomi Negeri Paman Sam.

Begitu pula dengan bank sentral AS, The Federal Reserve yang sampai memangkas tingkat suku bunga acuan mencapai 100 basis poin (bps) pada beberapa waktu lalu. Begitu pula dengan Indonesia.

Menurutnya, berbagai paket stimulus ekonomi dari pemerintah akan memberi dorongan ke pertumbuhan. Begitu pula dengan kebijakan moneter dari BI dan perbankan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Langkah-langkah koordinasi kebijakan berkelanjutan yang ditempuh akan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” tuturnya. (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Rupiah Makin Dekati Rp16 Ribu per Dolar AS

Next Post

Pasar Keuangan Masih Dibayangi Pelemahan

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Pasar Keuangan Masih Dibayangi Pelemahan

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In