Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

PBB: Wabah Corona Berpotensi Ancam Pasokan Pangan Global

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2020-04-12
in Ekonomi, Internasional, Nasional
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id-Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan bahwa pandemi virus corona (Covid-19) dapat mengancam pasokan pangan global karena berbagai negara melakukan pembatasan hingga lockdown sehingga rantai pasokan berpotensi terputus.

Laporan PBB memaparkan krisis pandemi yang berkepanjangan dapat mengganggu rantai pasok pangan, meski saat ini makanan di rak-rak supermarket masih tersedia.

“Krisis pandemi yang berkepanjangan dapat membuat rantai pasok pangan menjadi kacau, di dalamnya terdapat jaringan rumit yang melibatkan petani, produk pertanian, pabrik pengolahan, pengiriman, pedagang ecerean, dan banyak lagi,” tulis laporan PBB .

Dalam laporannya, PBB menyatakan pembatasan pada industri pelayaran dan penerbangan telah mempersulit proses produksi pangan dan angkutan barang internasional. Kondisi ini membuat negara-negara yang minim sumber makanan alternatif memiliki risiko tinggi.

Seperti diketahui, perusahaan maskapai ramai-ramai memutuskan untuk menghentikan penerbangan armada karena sepi penumpang. Selain itu, pelabuhan juga membatasi operasional.

Komite Keamanan Pangan Dunia (CFS) PBB mengatakan peningkatan ketidakstabilan suplai pangan dunia akan mempengaruhi kelompok masyarakat paling miskin. Bahkan, perusahaan dan organisasi swasta telah menyerukan tindakan segera untuk mengatasi ancaman pasokan pangan global. Mereka juga telah melayangkan surat terbuka kepada pemimpin dunia.

“Pemerintah, pelaku usaha, masyarakat sipil, dan lembaga internasional perlu mengambil tindakan segera dan terkoordinasi untuk mencegah pandemi berubah menjadi krisis pangan dan kemanusiaan global,” tulis para ilmuwan, politisi, dan perusahaan swasta seperti Nestle dan Unilever dalam surat terbukanya.

Setiap negara memiliki ketahanan yang berbeda dalam menangani pasokan pangan di tengah pandemi. China misalnya, mereka berhasil memanfaatkan teknologi untuk menjaga ketahanan pangan. Tak heran, pemerintah China menghabiskan hingga puluhan miliar dolar AS dalam satu dekade terakhir untuk meningkatkan ketahanan pangan mereka.

Upaya ini, tampaknya melunakkan pukulan pandemi terhadap industri makanan China. Selain itu, pemerintah China telah menggelontorkan subsidi US$20 juta untuk menghidupkan kembali pertanian dan investasi dalam teknologi pangan. China juga mendapatkan dukungan dari perusahaan e-commerce mereka, seperti Alibaba saat terjadi lockdown di Provinsi Wuhan.

Berbeda dari China, Australia justru mendapatkan pukulan dari sisi ekspor. Pasalnya, Australia mengekspor sekitar 65 persen produk pertaniannya dan merupakan pemasok utama bahan pangan di kawasan Asia Pasifik.

Dengan kondisi ini, tak pelak ekspor Australia terancam kehilangan puluhan miliar dolar jika petani tidak dapat mengekspor barang-barangnya.

Alternatif terbaik bagi Australia adalah menjual hasil pertanian itu dalam negeri. Namun, banjir pasokan yang biasanya diekspor ini tentunya akan memberikan tekanan di pasar domestik.

Menghadapi situasi tersebut, pemerintah Australia menyatakan akan menyiapkan dana sebesar 110 juta dolar Australia atau setara US$67,4 juta untuk meningkatkan jumlah penerbangan sehingga membantu eksportir mengangkut barang-barang mereka ke pasar tujuan ekspor.

Kepulauan Pasifik Menanggung Risiko Paling Tinggi

Dalam laporannya, PBB menyatakan Kepulauan Pasifik menjadi wilayah yang berpotensi paling tinggi mengalami krisis pasokan pangan. Negara di Kepulauan Pasifik bergantung pada pendapatan dari sektor pariwisata. Sayangnya, tak ada turis bepergian di tengah pandemi global.

“Yang paling berisiko adalah mereka yang tidak memiliki basis ekonomi yang kuat, seperti Kiribati, Mikronesia, atau Tuvalu,” kata ekonom senior FAO David Dawe.

Tak hanya bergantung dari sektor pariwisata, kawasan tersebut juga tidak memiliki alternatif pangan, sehingga terpaksa mengimpor — yang saat ini mulai terbatas karena minim transportasi.

“Hilangnya pendapatan pariwisata, kurangnya produksi pangan dalam negeri, dan kurangnya kekuatan finansial menjadikan negara-negara ini benar-benar mendapatkan pukulan dari banyak sisi,” ujar Dawe.

Rekomendasi PBB

Menghadapi situasi genting ini, PBB merekomendasikan beberapa hal kepada pemerintah terutama bagi negara terdampak. PBB mendesak mereka untuk menerapkan langkah-langkah darurat di dalam negeri dan mencari kerja sama global untuk melindungi pasokan makanan.

Pemerintah dapat melindungi warganya dengan menawarkan transfer tunai ke rumah tangga rentan, membangun cadangan makanan darurat, dan melindungi pekerja sektor pertanian.

PBB juga menyatakan kerja sama perdagangan internasional merupakan salah satu kunci mempertahankan pasokan pangan. Sementara, negara-negara miskin yang tidak mampu memberikan paket stimulus kepada warganya, hendaknya mulai mencari pendanaan internasional.

PBB mengakui dunia sangat tidak siap menghadapi pandemi ini. Namun, dampaknya dapat diminimalisasi dengan berbagai upaya.

“Dengan menjaga rantai pasokan tetap bergerak dan secara aktif mencari kerja sama internasional, suatu negara dapat mencegah kekurangan pangan dan melindungi populasi yang paling rentan,” tulis PBB.(cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Pemerintah: Peserta Kartu Prakerja Dapat Insentif Rp3,55 Juta

Next Post

Imbas Corona, Pemerintah Kerek Tarif Batas Atas Tiket Pesawat

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Imbas Corona, Pemerintah Kerek Tarif Batas Atas Tiket Pesawat

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In