KeuanganNegara.id– PT Industri Kereta Api (Inka) membukukan penjualan kereta yang diproduksinya tembus Rp2,42 triliun per Agustus 2019. Capaian itu sekitar 86 persen dari target atau Rencana Anggaran dan Kerja Perusahaan (RKAP) yang dipatok Rp3,75 triliun.
Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro merinci penjualan kereta sampai semester I 2019 menyentuh Rp1,12 triliun. Sedangkan sisanya dibukukan pada Juli hingga pertengahan Agustus ini. “Penjualan kami 86 persen (dari target) sampai saat ini,” ujarnya, Senin (19/8).
Untuk mengejar realisasi target penjualan tahun ini, perseroan akan mengebut produksi dan pengiriman pesanan ekspor kereta dari beberapa negara. Salah satunya, Bangladesh.
Diketahui, perseroan mengekspor hasil produksinya ke Bangladesh mulai Januari 2019. Sejauh ini, perseroan sudah mengirimkan 50 kereta pesanan Bangladesh Railway untuk Chittagong Port.
Selain Bangladesh, Filipina juga memesan 6 Diesel Multiple Unit (DMU), tiga lokomotif, dan 15 unit kereta penumpang. Pesanan dilakukan oleh Philippine National Railway dengan nilai kontrak sebesar US$57,1 juta. Kemudian, pengiriman 200 kereta berikutnya dilakukan secara bertahap mulai Juli 2019. “26 kereta batch awal telah dikirimkan pada 24 Juli 2019 menuju Chittagong Port, Bangladesh,” katanya.
Secara total, Novi mengungkapkan perseroan memproduksi 250 kereta untuk Bangladesh Railway. Pengadaan 250 kereta tersebut merupakan hasil lelang yang dimenangkan PT Inka pada 2017 lalu, dengan nilai kontrak sebesar US$100,89 juta.
“September nanti kami akan mulai pengiriman lagi (ke Bangladesh),” tutur dia.
Selanjutnya, pesanan ekspor kereta juga datang dari Malaysia, meliputi Power Generating Car (PGC) dan gerbong barang. Kemudian, Well Wagon dari Singapura, Ballast Hopper Wagon (BHW) dari Thailand, dan Blizzard Center Sills dari Australia.
Sementara, untuk di dalam negeri, PT Inka tengah menyelesaikan 438 kereta pesanan PT KAI (Persero) dan LRT Jabodebek. (cnn)
Discussion about this post