[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Nilai tukar rupiahberada di posisi Rp15.467 per dolar ASpada Selasa (21/4). Posisi tersebut melemah 0,36 persen dibandingkan perdagangan Senin (20/4) sore di level Rp15.412 per dolar AS.
Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate(JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp15.643 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi kemarin yakni Rp15.543 per Dolar AS.
Sore ini, pelemahan nilai tukar rupiah diikuti oleh mata uang negara lainnya. Won Korea Selatan melemah 0,76 persen, Rupee India melemah 0,39 persen, Ringgit Malaysia melemah 0,47 persen. Dolar Singapura melemah 0,58 persen, Dolar Taiwan melemah 0,18 persen, Peso Filipina melemah 0,03 persen, dan Yuan China melemah 0,17 persen. Dolar Hong Kong terpantau stagnan terhadap Dolar AS.
Mayoritas mata uang di negara maju juga melemah terhadap dolar AS. Dolar Australia terkoreksi 0,66 persen, Dolar Kanada terkoreksi 0,56 persen, Franc Swiss terkoreksi 0,22 persen, dan Poundsterling Inggris terkoreksi 0,59 persen terhadap Dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah kali ini dipengaruhi anjloknya harga minyak mentah dunia yang mencapai minus US$37 dolar per barel. Penurunan harga minyak ini merupakan yang terparah sepanjang sejarah.
Selain itu, banyak perusahaan yang membutuhkan dolar AS untuk membayar dividen kuartal I 2020. Dengan demikian, permintaan dolar AS meningkat.
“Dengan tingginya kebutuhan dolar maka Bank Indonesia (BI) kembali turun guna melakukan intervensi,” ucap Ibrahim dalam risetnya.
Ia memproyeksi rupiah masih bergejolak dalam jangka pendek. Menurutnya, rupiah esok hari akan bergerak dalam rentang Rp15.320-Rp15.570 per dolar AS.(cnn)
Discussion about this post