[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.035 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Selasa (29/10) sore. Kurs tercatat melemah 0,05 persen dibandingkan perdagangan kemarin, Rp14.028 per dolar AS.
Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.028 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Senin (28/10), yaitu Rp14.023 per dolar AS.
Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea menguat 0,63 persen, baht Thailand menguat 0,13 persen, dan peso Filipina 0,11 persen.
Yen Jepang 0,03 persen, dan ringgit Malaysia menguat tipis 0,02 persen terhadap dolar AS.
Dolar Hong Kong melemah tiois 0,01 persen, lira Turki melemah 0,03 persen, dan dolar Singapura melemah 0,07 persen.
Di negara maju, mayoritas nilai tukar melemah terhadap dolar AS. Hanya dolar Australia yang menguat 0,16 persen, sementara poundsterling Inggris melemah 0,33 persen, euro 0,17 persen, dan dolar Kanada melemah 0,04 persen.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah diakibatkan oleh sentimen penguatan dolar AS akibat percepatan perjanjian perdagangan AS dan China.
Ibrahim mengatakan Presiden AS Donald Trump megaku perjanjian perdagangan tampak akan ebih cepat dilakukan dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya, yakni awal pekan depan.
AS juga mengatakan sedang mempelajari apakah akan memperpanjang suspensi tarif yang akan berakhir pada Desember,” tutur Ibrahim.
Sementara itu, dari sisi domestik, Ibrahim menyatakan sentimen negatif datang dari pemerintah yang berencana untuk mencari utang seiring dengan kebutuhan negara yang membengkak.
“Selama penggunaan utang memang positif tidak masalah seperti situasi persoalan utang dimana suku bunganya rendah, tentunya akan menguntungkan,” katanya.
Lebih lanjut, Ibrahim berpendapat di perdagangan besok, rupiah kemungkinan akan melemah tipis di level Rp14.010 hingga Rp14.040. (cnn)
Discussion about this post