KeuanganNegara.id- Harga minyak turun lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa (6/8). Pasar masih mencermati ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait perang dagang.
Mengutip Reuters, Harga minyak Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) melemah 1,94 persen menjadi US$53,63 per barel, sedangkan minyak berjangka Brent terkoreksi 1,45 persen ke level US$58,94 per barel.
Selama perdagangan kemarin, minyak berjangka Brent bertengger di area US$58 per barel. Angka itu anjlok hingga 22 persen dari posisi puncaknya pada April 2019.
Kemudian, harga minyak berjangka Brent telah turun 9 persen selama sepekan terakhir atau setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa negaranya akan mengenakan tarif lebih bagi barang impor asal China.
Sebelumnya, pihak Beijing memperingatkan AS soal dampak dari perang dagang yang berkepanjangan terhadap pasar keuangan. Namun, Trump menepis kekhawatiran tersebut.
“Sejauh menyangkut pasar minyak, ada dua pertanyaan kunci. Pertama, mengapa China harus terus membeli minyak mentah AS dan kedua mengapa China harus terus mematuhi sanksi AS ketika datang untuk membeli minyak Iran? kata Analis Commerzbank Carsten Fritsch, dikutip Rabu (7/8).
Ekuitas global mencapai level terendah dua bulan terakhir. Sementara itu, harga minyak Brent turun lebih dari 3 persen pada perdagangan awal pekan ini lantaran pedagang khawatir perselisihan antara dua pembeli minyak terbesar dunia akan mengurangi permintaan minyaknya. (cnn)
Discussion about this post