Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Perang Dagang Makin Suram, Peluang Resesi Global Meningkat

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2019-08-08
in Ekonomi, Internasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0

Perang Dagang Makin Suram, Peluang Resesi Global Meningkat

KeuanganNegara.id– Lembaga internasional Moody’s Analytics memperkirakan peluang terjadinya resesi ekonomi global meningkat untuk setahun hingga 1,5 tahun ke depan. Hal itu dipicu oleh perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, suatu perekonomian disebut mengalami resesi jika pertumbuhannya mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.

“Eskalasi perang dagang telah melampaui ekspektasi dan taruhannya tinggi untuk perekonomian global. Peluang terjadinya resesi global untuk 12 hingga 18 bulan ke depan meningkat dari 40 persen hingga 50 persen,” Kepala Ekonom Moody’s Analytics untuk Asia Pasifik Steve Cochrane dalam risetnya yang berjudul ‘Living on the Tail Risk’, dikutip Kamis (8/8).

Dalam risetnya, Cochrane mengungkapkan perkembangan perang dagang antara AS-China makin suram. Hal ini akan berimbas negatif pada perekonomian global.

AS telah mengumumkan rencana pengenaan tarif tambahan sebesar 10 persen atas impor senilai US$300 miliar asal China mulai 1 September 2019 mendatang. Jika terealisasi, nilai barang impor China yang terkena tarif AS nilanya mencapai US$550 miliar atau setara dengan total impor dari Negeri Tirai Bambu ke AS selama ini.

Menurut Cochrane, pengenaan tarif tersebut akan lebih menyakiti perekonomian AS dibandingkan China. Pasalnya, tarif akan membuat harga barang-barang konsumsi AS menanjak sehingga memicu inflasi dan melemahkan keyakinan konsumen.

Padahal, sambungnya, konsumsi merupakan roda penggerak utama perekonomian AS. Apabila konsumsi melambat, risiko resesi di AS semakin meningkat dan akhirnya turut menyeret pertumbuhan ekonomi global.

Sebagai respons atas serangan tarif AS, China telah mengenakan tarif terhadap 92 persen pada produk impor asal AS. Tak hanya itu, memanasnya perang dagang antara keduanya juga menekan mata uang yuan terhadap dolar AS. Pelemahan yuan bakal membuat produk China menjadi lebih kompetitif.

Jika perang dagang terus berlanjut, China dapat membiarkan mata uangnya terus melemah. Opsi untuk menahan ekspor logam rare earth ke AS juga bisa diambil mengingat hampir 60 persen kebutuhan logam rare earth AS dipasok oleh Negeri Tirai Bambu itu.

Di Asia, sambung Cochrane, imbas perang dagang keduanya terasa melalui terganggunya rantai pasok. Saat ini, permintaan ekspor di kawasan Asia-Pasifik merosot seiring menurunnya permintaan barang setengah jadi dari industri manufaktur China.

“Ekspor dan impor di Asia telah merosot sepanjang 2019, seiring perang dagang yang memperburuk siklus penurunan yang ada,” jelasnya.

Untuk menahan risiko perang dagang, bank sentral di sejumlah negara telah menjalankan kebijakan pelonggaran moneter. Dengan cara itu, bank sentral berharap bisa mendongkrak permintaan domestiknya.

Penurunan suku bunga memang membuka peluang untuk mengerek kredit. Namun, Cochrane mengingatkan meningkatnya tensi geopolitik global bakal menahan perusahaan untuk berinvestasi.

Di sisi lain, memanasnya perang dagang antara China-AS dapat memberikan dampak positif pada perekonomian negara yang biaya produksinya rendah, seperti negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Dalam hal ini, sentra produksi barang yang berbiaya murah mulai beralih dari China ke negara-negara lain.

Peralihan ini sebenarnya sudah terjadi seiring peningkatan upah pekerja di China. (cnn)

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
Previous Post

IHSG Menghijau, Makin Kokoh ke Posisi 6.274

Next Post

Survei BI Catat Penjualan Eceran Juni 2019 Merosot

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Survei BI Catat Penjualan Eceran Juni 2019 Merosot

Discussion about this post

Stay Connected

Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Trending
  • Comments
  • Latest

jats

2024-04-29

january effect

2024-04-29

joint venture

2024-04-29

jibor

2024-04-29

Recent News

jats

2024-04-29

january effect

2024-04-29

joint venture

2024-04-29

jibor

2024-04-29

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email redaksi@keuangannegara.id

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • a
  • Artikel
  • b
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • c
  • d
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • e
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • f
  • Finansial
  • g
  • h
  • Hot News
  • Hukum
  • i
  • Internasional
  • Investasi
  • j
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara