KeuanganNegara.id- PT Pertamina (Persero) menggandeng China Petroleum Pipeline Engineering Co Ltd (CPP) dan PT Hutama Karya (Persero) untuk mengerjakan desain teknik, pengadaan, dan konstruksi (Engineering, Procurement and Construction/EPC) Fasilitas Lawe-lawe pada proyek pengembangan kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) RU V Balikpapan, Kalimantan Timur.
Hal itu ditandai dengan penandatangan kontrak kerja sama senilai US$262 juta (sekitar Rp3,7 triliun) oleh Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang bersama dengan Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo dan Executive Vice President CPP Chen Qingxun pada Senin (16/7) lalu.
“Setelah penandatanganan in,i hal yang dilakukan selanjutnya adalah mobilisasi dan tahapan engineering (desain teknik),” ujar Ignatius seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (18/9).
Ia mengungkapkan kerja sama ini meliputi pembangunan submarine-pipe line berdiameter 52 inch yang merupakan pipa terbesar yang akan dibangun oleh perseroan.
Rinciannya, pipa di lepas pantai (offshore) dengan diameter 52 inch sepanjang 13,8 kilometer (km) dan berdiameter 20 inch sepanjang 4,5 km. Selain itu, perusahaan juga akan membangun pipa di darat (onshore) yang berdiameter 52 inch sepanjang 6,5 km dan diameter 20 inch sepanjang 14,4 km.
Kontrak kerjasama ini juga mencakup pembangunan 1 unit single point mooring kapasitas 350.000 DWT dan pembangunan 2 unit tanki berkapasitas 1 juta barel guna meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah (crude intake) untuk Kilang Balikpapan.
Lebih lanjut, ia menambahkan, perusahaan yang terpilih sebelumnya telah melalui proses tender dan berpengalaman melakukan pekerjaan serupa di beberapa proyek penting di luar negeri.
Rencananya, pengembangan Kilang Balikpapan akan meningkatkan kapasitasnya sebesar 38,46 persen dari saat ini 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph. Selain itu, kilang nantinya juga menghasilkan produk propylene sebanyak 230 kiloton per tahun (KTPA). (cnn)
Discussion about this post