KeuanganNegara.id– Presiden Jokowi mengajak semua elemen masyarakat untuk membangun Indonesia karena Indonesia itu bukan hanya Jakarta, bukan hanya Pulau Jawa tetapi, Indonesia adalah seluruh pelosok tanah air, dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote.
“Indonesia maju bukan hanya karya Presiden dan Wakil Presiden, bukan hanya karya lembaga eksekutif, lembaga legislatif ataupun yudikatif saja tetapi keberhasilan Indonesia juga karya pemimpin agama, budayawan dan para pendidik. Keberhasilan Indonesia adalah juga karya pelaku usaha, buruh, pedagang, inovator maupun petani, nelayan dan UMKM, serta karya seluruh anak bangsa Indonesia,” tegas Presiden Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam rangka peringatan HUT ke-74 RI pada Sidang Tahunan MPR-DPR-DPD di Ruang Sidang Paripurna Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta pada Kamis (16/08).
Dalam membangun Indonesia, tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa membuat lompatan dan mendahului bangsa lain. Indonesia butuh terobosan-terobosan jalan pintas yang cerdik, mudah, dan cepat.
Selain itu, Indonesia juga butuh SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila. SDM yang toleran yang berakhlak mulia, yang terus belajar bekerja keras, dan berdedikasi.
“Kita butuh inovasi-inovasi yang disruptif, yang membalik ketidakmungkinan menjadi peluang. Yang membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan. Yang membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan. Yang mengubah kesulitan menjadi kemampuan. Yang mengubah sesuatu tidak berharga menjadi bernilai untuk rakyat dan bangsa,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden menambahkan bahwa kita harus memanfaatkan momentum antara tahun 2020 hingga tahun 2024 ketika Indonesia berada di puncak periode bonus demografi untuk lebih fokus mengembangkan kualitas SDM dan menggunakan metode-metode baru maka bonus demografi dapat menjadi bonus lompatan kemajuan bangsa dan negara.
“Lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan harus kita dukung untuk melakukan pembenahan secara besar-besaran agar mampu menghadapi perubahan. Persaingan dunia yang semakin ketat dan disrupsi di berbagai bidang, membutuhkan kualitas SDM yang tepat. Kita butuh SDM yang berbudi pekerti luhur dan berkarakter kuat. Kita butuh SDM yang menguasai keterampilan dan menguasai ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan,” pungkasnya. (kemenkeu)
Discussion about this post